Analisa nilai titik impas (Break Event Point) K.M. Tidar Route Surabaya - Balikpapan
ABSTRAK
Maraknya bisnis transportasi udara saat ini berimbas pada timbulnya ketidakpastian dalam pengelolaan bisnis transportasi laut, hal ini terjadi karena masyarakat cenderung memilih melakukan perjalanan dengan pesawat terbang dari pada kapal laut sehingga tingkat isian penumpang (load factor) yang mampu dipenuhi oleh kapal laut tidak bisa lagi memberi keuntungan yang cukup untuk melangsungkan operasional pelayarannya, namun sebagai alat transportasi massal yang menghubungkan pulau-pulau di Indonesia mau tak mau kapal-kapal ini harus terus barlayar agar roda ekonomi antar pulau tidak terhenti, akan tetapi bagaimana agar operasionalnya tidak terus merugi diperlukan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ini, salah satunya dengan menggunakan metode Analisa nilai titik impas dimana faktor pendapatan, pengeluaran dan biaya investasi berpengaruh besar terhadap rencana investasi ke depan. Dari analisa kondisi riil diperoleh hasil bahwa dengan biaya operasional yang semakin tinggi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak maka kapal motor Tidar baru mencapai kondisi impas pada kondisi load factor 70% dalam jangka waktu 81 tahun, dan pada kondisi load factor 100% kondisi impas tercapai dalam jangka waktu 9 tahun, padahal saat ini load factor yang mampu dipenuhi oleh kapal motor Tidar hanya sebesar 50 % dari kapasitas maksimal.
Kata kunci : load factor, biaya tetap, biaya variabel, pendapatan, titik impas, trip
S05-141 | 14 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain