Analisa Prospek Kunjungan Kapal Di Pelabuhan Jayapura Setelah Dibukanya Menjadi Pelabuhan Impor Sesuai Permendang
ABSTRAK
Pelabuhan Jayapura merupakan pelabuhan utama bagi Propinsi Papua, sehingga merupakan akses utama masuknya barang dan penumpang ke Jayapura dan sekitarnya selain angkutan udara. Jika melihat data operasional pelabuhan Jayapura dari tahun 2002 –2010 maka rata-rata kunjungan kapal 745 dengan rata-rata pertumbuhan minus -4,97%, GRT rata-rata 2.424.346 ton dengan rata-rata pertumbuhan plus 2,25%, bongkar barang rata-rata 762.984 ton dengan rata-rata pertumbuhan plus 8,61%, muat barang ratarata 84.518 ton dengan rata-rata pertumbuhan plus 8,21%, penumpang naik rata-rata 133.454 orang dengan rata-rata pertumbuhan minus -4.38%, penumpang turun rata-rata 127.055 orang dengan rata-rata pertumbuhan minus -6.89%. Adapun untuk ekspor tidak pernah dilakukan, sedangkan impor pernah dilakukan di tahun 2002 sebanyak 30.097 ton, 2006 sebanyak 6.000 ton, dan 2007 sebanyak 17.900 ton.
Dengan menggunakan metode analisis deskriptif, statistik, proyeksi metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial Ganda dengan MetodeLinear Satu Parameter dari Brown, dan uji koefisien korelasi diperoleh hasil hinterland pelabuhan Jayapura adalah kota Jayapura, kabupaten Jayapura, kabupaten Keerom, kabupaten Sarmi, kabupaten Jayawijaya, kabupaten Pegunungan Bintang, kabupaten Yahokimo, kabupaten Tolikara dan kabupaten Puncak Jaya. Hinterland yang dapat diakses langsung dengan transportasi darat adalah kota Jayapura, kabupaten Jayapura berjarak +- 30 km, kabupaten Keerom berjarak +-120 km, dan kabupaten Sarmi berjarak +-270 km. Sedangkankabupaten Jayawijaya, kabupaten Pegunungan Bintang, kabupaten Yahokimo, kabupaten Tolikara dan kabupaten Puncak Jaya hanya dapat diakses dengan transportasi udara.
Arus bongkar mengalami peningkatan dengan rata-rata sebesar 762.984 ton, sedangkan arus muat mulanya meningkat dari tahun 2002 sebesar 46.118 ton sampai dengan 2006 sebesar 117.225 ton, lalu menurun terus sampai 2010 sebesar 70.461 ton, dengan rata-rata arus muat sebesar 84.518 ton. Hinterland pelabuhan Jayapura dengan jumlah penduduk 875.068 orang dan kepadatan penduduk 8,6 orang/km2 memerlukan komoditas yang didatangkan dari luar Propinsi Papua antara lain daging, telur, susu, minyak, lemak, bahan minuman, bumbu-bumbuan, konsumsi lainnya, makanan, minuman jadi, dan tembakau.
Komoditas yang berpotensi didatangkan secara impor dari luar negeri khususnya Australia dan Selandia Baru adalah daging, susu, dan minuman jadi dengan kebutuhan Rp. 50.481 per kapita atau Rp. 44 milyar per tahun. Permendag Nomor 23/M-DAG/PER/5/2010 yang ditetapkan pada21 Mei 2010 belum berdampak terhadap impor di pelabuhan Jayapura karena kurangnya sosialisasi peraturan tersebut di kalangan pelaku ekonomi, pedagang dan industriawan di Jayapura.
Kata Kunci : Data Operasional Pelabuhan, Pertumbuhan, Impor, Hinterland,Komoditas
S05-1151 | 115 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain