Sistem pendukung keputusan menentukan penjurusan siswa sekolah menengah atas (SMA) dengan metode simple Additive Weighting (SAW) (Studi kasus : SMA GIKI 3 SURABAYA)
ABSTRAK
Pendidikan mempunyai tugas yang tidak ringan, yaitu mempersiapkan peserta didik untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan yang bermutu akan
menghasilkan output yang baik sehingga bagi lembaga pendidikan seharusnya memperhatikan hal ini dengan seksama. Penjurusan yang di lakukan di SMA pada
saat kenaikan kelas X ke kelas XI Penjurusan diperkenalkan sebagai upaya untuk lebih mengarahkan siswa berdasarkan minat dan kemampuan akademiknya. untuk itu
dikembangkan suatu system aplikasi pengambilan keputusan untuk penjurusan siswa tersebut. metode yang digunakan di aplikasi ini adalah metode SAW. Metode SAW
sering juga di kenal istilah metode penjumlahan terbobot, konsep dasar metode ini adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada
semua atribut. Kelebihan dari metode SAW dibandingkan dengan metode pengambilan keputusan yang lain terletak pada kemampuannya untuk melakukan penilaian secara lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot preferensi yang sudah ditentukan. Hasil sistem yang didapatkan harus diuji nilainya dengan melakukan pengujian data dari sekolahan dan hasil dari program, sehingga dengan perbandingan ini akan didapatkan hasil sistem yang benar-benar diakui karena sesuai dengan hasil akhir. Dengan cara sepuluh data dari sekolahan dengan perhitungan otomatis. Di karenakan terdapat ketidakcocokan pada tabel perbandingan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kecocokan antara pemilihan secara manual dengan pemilihan SAW adalah 100%.
.Kata kunci : SAW, sistem pendukung keputusan, penjurusan siswa.
S06-12181 | 1218 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain