Perencanan sistem penilaian kinerja karyawan sebagai acuan pemberian training
SARI
Kegiatan pertama yang dilakukan manajemen personalia sebelum melakukan perbaikan prestasi kerja dan perencanaan pengembangan karir karyawan adalah melakukan suatu penilaian atas prestasi kerja karyawan (Performance Appraisal). Selain sebagai landasan atau pedoman penentuan promosi dan penetapan gaji dan insentif, penilaian prestasi kerja juga dilakukan untuk mengindentifikasi kebutuhan adanya pelatihan (training) bagi perbaikan prestasi kerja dan perencanaan pengembangan karir karyawan. Pelatihan memberikan karyawan baru atau yang ada sekarang ketrampilan yang mereka butuhkan untuk menjalankan pekerjaan mereka. Sementara pelatihan berfokus pada ketrampilan yang dibutuhkan untuk menjalankan pekerjaan karyawan sekarang, pengembangan karyawan dan manajemen mengikuti pelatihan yang bersifat jangka panjang arahnya adalah untuk mengembangkan karyawan sekarang dan mendatang untuk tugas-tugas masa depan dengan organisasi atau memecahkan masalah organisasi.
Salah satu upaya untuk mengembangkan metode penilaian prestasi kerja yang ada, maka dipergunakan kriteria-kriteria penilaian job analysis yang mengacu pada kerangka kerja dasar Austin-Hayne, setelah melakukan brainstorming dengan pihak manajemen perusahaan dan pembobotan kriteriakriteria penilaian dengan metode Analysis Hierarchy Process (AHP), yang diharapkan dapat mengurangi kesalahan yang mungkin terjadi dalam proses penilaian prestasi kerja karyawan. Obyek yang dijadikan penelitian dalam hal ini adalah Departemen Customer Service. Dimensi-dimensi evaluasi yang digali dan dikembangkan adalah Adaptability/Flexibility, Communication, Initiative, Job Knowledge, Customer Focus, Interpersonal Skills, Problem Solving/Analysis, Quality, Result Focus, dan Teamwork. Penilaian dimensi evaluasi dilakukan dengan metode scoring dengan interval nilai 1-5. Nilai 1 representasi dari kondisi kerja yang tidak memuaskan dan nilai 5 merepresentasikan kondisi kerja yang luar biasa. Hasil perhitungan penilaian prestasi kerja keseluruhan (overall performance) dilakukan dengan mengalikan hasil scoring dengan bobot tiap kriteria prestasi kerja karyawan kemudian dilakukan analisis terhadap kebutuhan pelatihan yang tepat berdasarkan nilai performansi dimensi evaluasi yang terendah pada setiap karyawan. Nilai performansi individu pada setiap dimensi evaluasi, didapatkan bahwa nilai performansi individu minimum terbanyak dimiliki oleh dimensi Initiative, dimensi Communication.
Kata kunci : performance appraisal, analisis jabatan, brainstorming , bobot, dimensi evalusi, kriteria penilaian, scoring, pelatihan
S07-1721 | 172 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain