Perhitungan harga pokok produksi dengan metode ABC (Activity Based Costing) di Perusahaan Pengrajin tenun elresas Lamongan
SARI
Perusahaan Pengrajin Tenun El resas Lamongan, sel ama ini menggunakan Si stem Biaya Tradisi onal untuk menentukan Harga Pokok Produksi dengan satu dasar al okasi (single cost driver) yai tu Uni t Produksi . Pembebanan Biaya Produksi t i dak langsung (biaya overhead) menggunakan metode Plant wide Rates.
Pendekatan Activity Based Costing System mampu menginformasi kan secara akurat tentang besarnya sumber daya yang di konsumsi set i ap akt ivi tas, dan mengapa sumber daya tersebut di gunakan. Perhi tungan sistem ini menggunakan prosedur 2 tahap, yai tu menelusuri biaya ke masing-masing akt ivi tas dengan menggunakan beberapa dasar al okasi (multi cost driver) kemudian memebebankannya ke produk. Sedangkan Sistem Biaya Tradi si onal pada tahap pertama menelusuri biaya ke masing-masing departemen bukan ke aktivi tas. Perbandingan biaya overhead setel ah dilakukan perhi tungan ( per m 2 ), untuk sistem biaya tradisi onal; Ti kar Rafia Rp 8.041,64, Ti kar Benang Rp 12.029,43, Ti kar Ti su Rp 8.934,74, Keset Rp 7.847,26. Sedangkan untuk si stem ABC; Ti kar Rafia Rp 7.987,94, Ti kar Benang Rp 12.044,24, Tikar Tisu Rp 8.900,19, Keset Rp 10.072,57. Hasil perhi tungan menunj ukkan bahwa ada produk yang menerima biaya overhead produksi lebih sedi ki t dari j umlah yang di konsumsi (undercosting) atau sebaliknya menerima lebih banyak dari yang dikonsumsi (overcosting). Dengan sistem biaya tradi si onal , biaya overhead yang dibebankan ke produk mengalami di storsi sebesar 91,24 ℅. Di storsi ini terj adi karena besarnya proporsi non-unit related overhead cost terhadap total biaya overhead produksi dan product diversity yang dimiliki perusahaan.
Kata Kunci : Sistem Biaya tradisional, Activity Based Costing System, Biaya Overhead, Cost Driver.
S07-3081 | 308 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain