Analisa metode Six Sigma untuk meningkatkan kualitas produk obat paracetamol melalui pendekatan DMAIC
SARI
Perkembangan industri di Indonesia saat ini mengalami pertumbuhan yang sangat pesat sehingga menimbulkan persaingan yang sangat ketat dalam upaya menarik minat pelanggan. Dalam menghadapi ketatnya persaingan bisnis tersebut, kualitas merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi sebuah perusahaan dalam mempertahankan eksistensinya. PT. Aditama Raya farmindo merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang menghasilkan produk obat Paracetamol dimana kualitas produk tanpa cacat atau zero defectadalah sangat diharapkan oleh pelanggan. Namun masih banyak ditemukan penyimpangan-penyimpangan kualitas sehingga mempengaruhi performansi dari produk yang telah dihasilkan.
Permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana perusahaan dapat mengurangi tingkat kecacatan terhadap produk yang dihasilkan. Didalam penelitian ini penulis berusaha mencoba menerapkan metode Six Sigma pada perusahaan khususnya pada proses produksi obat Paracetamol. Pendekatan proses yang dipakai dalam metode Six Sigma ini adalah siklus DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control)yang nantinya diharapkandapat memberikan solusi kepada pihak manajemen perusahaan agar dapat menekan tingkat kecacatan terhadap produk yang dihasilkan.
Hasil dari penelitian ini didapatkan faktor-faktor penyebab cacat beserta penangggulangannya. Setelah dilakukan uji coba usaha tindakan perbaikan pada tahap Improve, maka didapatkan penurunan nilai DPMO pada data atribut proses pencetakkan yaitu dari 24.445 dengan nilai sigma sebesar 3,48-sigma menjadi 5.249 dengan nilai sigma sebesar 4,1-sigma, dan data atribut proses stripping yaitu dari 13.725 dengan nilai sigma sebesar 3,71 menjadi 2.336 dengan nilai sigma sebesar 4,3-sigma. Sedangkan untuk data variabel tingkat kadar air pada granul didapatkan penurunan nilai DPMO dari 221.200 dengan nilai sigma sebesar 2,25-sigma menjadi 44.229 dengan nilai sigma sebesar 3,2-sigma. Untuk data variabel keseragaman bobot kaplet didapatkan penurunan nilai DPMO dari 94.600 dengan nilai sigma sebesar 2,875-sigma menjadi 50.528 dengan nilai sigma sebesar 3,13-sigma, sedangkan untuk data variabel ketebalan kaplet didapatkan penurunan nilai DPMO dari 193.900 dengan nilai sigma sebesar 2,375-sigma menjadi 94.235 dengan nilai sigma sebesar 2,81-sigma.
Kata kunci : Kualitas, Zero Defect, Six Sigma, DMAIC, DPMO
S07-3211 | 321 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain