Peningkatan kualitas layanan pulsa elektrik dengan menggunakan pendekatan quality risk management di PT. Jawa Pos Telecomunication Surabaya
SARI
Cacat merupakan salah satu bentuk penyimpangan kualitas, Produk di katakan cacat bila variansinya keluar dari batas tol eransi yang di tetapkan. Cacat pada jasa layanan menyebabkan hilangnya sejumlah biaya. Oleh karenanya cacat di katagori kan sebagai risiko karena sifatnya yang sulit diprediksi dan menimbulkan kerugi an. Salah satu pendekatan yang digunakan untuk mengelola cacat adalah Quality Risk Management (QRM). QRM merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi , mengontrol , dan membentuk strategi untuk mengelol a risiko melalui sumber daya yang ada. Untuk membantu ident ifikasi dan kontrol risiko di gunakan FMEA (Failure Mode and Effects Analysis), peta ri siko dan grey theory. Selanjutnya dirumuskan rekomendasi perbaikan untuk meningkatkan kualitas jasa layanan.
Cacat jasa layanan di pengaruhi oleh 3 faktor utama, yai tu : operator, software dan chip material. Dari 34 failure mode yang diident ifikasi, 4 failure perlu dimitigasi Pasword dan id yang tidak sinkron, Kode dan nominal transaksi yang ti dak tepat, Pembobol an kode akses, Perubahaan sms center. Berdasarkanperhi tungan grey theory adalah Perubahaan sms center, Pembobol an kode akses, Kode dan nominal transaksi yang tidak tepat , Pasword dan ID yang tidak sinkron.
Kata kunci : FMEA, Grey Theory, Peta Risiko, QRM.
S07-3771 | 377 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain