Analisis risiko pada bagian produksi berdasarkan pendekatan manajemen risiko dengan menggunakan metode Root Cause Analysis di PT. WAPOGA MUTIARA INDUSTRIES BIAK
SARI
Risiko menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam setiap aktivitas perusahaan. Cara terbaik yang dapat dilakukan adalah mengantisipasi dan melindungi diri terhadap risiko yang ada. Perusahaan yang tidak dapat mengolah resiko dengan baik akan mengalami hambatan dalam meningkatkan profit perusahaan. Kekurangan bahan baku dan gangguan mesin mengakibatkan terhentinya proses produksi. Hal ini meyebabkan target produksi tidak tercapai sehingga perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan konsumen. Perusahaan sebaiknya menggunakan manajemen risiko dalam mengidentifikasi risisko, menganalisa risiko serta melakukan evaluasi terhadap risiko yang ada sehingga membantu dalam melakukan penanganan risiko. Manajemen risiko dapat dilakukan dengan mengacu pada standard AS/NZS 4360 : 2004. Identifikasi risiko dapat dilakukan dengan root cause analysis untuk mengetahui akar penyebab suatu risiko terjadi. Berapa besar dampak yang ditimbukan perlu diperhatikan, terutama sumber – sumber yang berpotensial menimbulkan risiko untuk selanjutnya dilakukan tindakan penanganan risiko. Hasil analisa Risiko kekurangan bahan baku dikarenakan faktor finansial operasional yang tidak mencukupi, target produksi tercapai hanya 75% sampai dengan 95%,. Gangguan mesin tidak berpengaruh buruk,target produksi tercapai lebih dari 95%. Penanganan risiko akibat kekurangan bahan baku dengan menggunakan alat penghemat BBM dengan penghematan biaya sebesar Rp.2.279.203.500,-. Gangguan mesin dapat diatasi dengan melakukan preventive maintenance.
Kata Kunci : Manajemen Resiko, RCA, AS/NZS
S07-4061 | 406 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain