Analisa pada proses produksi untuk mengurangi terjadinya Bottleneck dengan pendekatan metode line balancing (Studi Kasus pada PT. Lotus Indah Tekstile)
SARI
Metode keseimbangan lintasan sangat diperlukan untuk merencanakan dan mengendalikan suatu aliran proses produksi, karena dengan menggunakan metode ini perusahaan akan dapat mengevaluasi lintasan produksinya dan memperbaiki lintasan produksi tersebut dengan tujuan untuk memaksimalkan efisiensi kerja guna meningkatkan output produksi dan juga untuk meminimalkan ketidakseimbangan dari lintasan produksi tersebut.
Untuk menerapkan metode keseimbangan lintasan ini dibutuhkan data – data antara lain : aliran proses produksi, waktu tiap - tiap proses produksi dan juga jumlah output yang dihasilkan dalam kurun waktu tertentu. Data – data tersebut kemudian diolah dengan menggunakan metode bobot posisi dan metode pendekatan wilayah untuk mendapatkan stasiun kerja yang efektif guna meningkatkan efisiensi kerja untuk meminimalkan bottleneck sehingga output produksi dapat meningkat.
Hasil analisis menyatakan bahwa dengan adanya penerapan metode keseimbangan lintasan metode bobot posisi pada perusahaan akan dapat meningkatkan efisiensi kerja lintasan produksi sebesar 47,56 % dari 39,99 % menjadi 87,55 %. Dan balance delay dapat dikurangi sebesar 47,56 % dari 60,01 % menjadi 12,45 %. Dengan stasiun kerja efektif pada lintasan proses produksi benang polister sebanyak 3 stasiun kerja. Dengan meningkatkan output produksi sebesar 37 ton/bulan dari 400 ton /bulan menjadi 437 ton/bulan.
Kata kunci : Keseimbangan lintasan, Efisiensi kerja. Bottleneck. Balance delay. Stasiun kerja. Metode bobot posisi. Metode pendekatan wilayah.
S07-4671 | 467 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain