Penggunaan metode Six Sigma dalam menganalisa variabilitas cacat pada produksi Rexona May Way floral 34 g di PT. ABADI ADIMULYA
SARI
Di era globalisasi seperti sekarang ini, baik dalam dunia industri maupun dalam sektor apapun tentunya memiliki tingkat pertumbuhan yang sangat beragam. Kualitas produk merupakan hal yang paling utama di dalam sebuah proses produksi di perusahaan. PT. Abadi Adimulya merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang menghasilkan produk kemasan, salah satu produk andalan dari anak perusahaan PT. Abadi Adimulya tersebut adalah produk kemasan Rexona. Sisi produksi kemasan Rexona tidak lepas dari permasalahan kualitas. Nilai-nilai efektivitas dalam aktivitas produksi sering menjadi kendala–kendala kecacatan produk. Metode yang digunakan adalah Six Sigma dengan siklus DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) sebagai metode yang ampuh dalam menganalisa varian–varian yang mengakibatkan kecacatan pada produksi kemasan Rexona sehingga dapat memaksimalkan mutu produk dan menghasilkan zero defect sebagai harapan dari perusahaan dan juga konsumen. Setelah sekian lama menganalisa dengan menggunakan teori Six Sigma, hasilyang diperoleh dalam uji coba tindakan ternyata dapat meningkatkan nilai sigma padavarian–varian dengan tingkat sigma terkecil yaitu 2,88 pada bulan September 2013 menjadi 3,12 pada bulan Januari 2014. Kemudian, disertai dengan penurunan nilai DPMO dari 83064,33 menjadi 52017,35003 per satu juta kesempatan.
Kata kunci : Sig Sigma, DMAIC, DPMO, Zero Defect, Kualitas
S07-5551 | 555 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain