Pra rencana pabrik Dekstrosa Monohidrat dengan proses hidrolisa enzim-enzim kapasitas 15.000 ton/tahun
INTISARI
Dekstrosa merupakan nama umum atau nama dagang untuk D-glukosa, kristal padat murni yang diperoleh dari hidrolisis pati. D-Glukosa atau yang biasa disebut ’dekstrosa monohidrat’ mempunyai rumus molekul C6H12O6.H2O. Dekstrosa monohidrat lebih banyak digunakan dalam industri farmasi dan dan industri makanan. Tingkat konsumsi dekstrosa monohidrat yang makin meningkat dari tahun ke tahun merupakan salah satu dasar pemilihan pembuatan pra rencana pabrik ini.
Proses yang dipilih untuk pembuatan dekstrosa monohidrat adalah hidrolisa enzim-enzim, yang tergolong proses semi continuedengan bahan tepung tapioka. Proses ini dipilih karena konversi reaksinya yang tinggi dan tidak membutuhkan banyak alat, sehingga sangat menguntungkan biladitinjau dari segi teknis dan eknomis.
Tepung tapioka dari Storagemelalui Bucket Elevator dimasukkan ke dalam“Tangki Mixing”. Slurry pati yang keluar dimasukkan ke “Heater”untuk memanaskan dan pemasakan slurry dari suhu 30 derajat C menjadi 105 derajat C. Setelah itu masuk ke dalam “Reaktor Dekstrinasi”dengan penambahan NaOH, CaCl2serta ditambah enzim α-amilase. Di dalam reactor ini,reaksi berlangsung pada suhu 105 derajat C. Setelah itu C dengan pH 6,5 selama 2 jam, hingga terbentuk dekstrin, selanjutnya slurry tersebut dimasukkan kedalam “Cooler”untuk mencapai suhu 60 derajat C, kemudian masuk kedalam “Reaktor Sakarifikasi”dengan kondisi operasi suhu 60 derajat C, pH 4,5, dan berlangsung selama 48 jam dengan penambahan HCl 31 % dan enzim AMG ( Amiloglukosidase ). Keluar dari reactor Sakarifikasi, “dekstrosa”dinaikkan suhunya menjadi 80 derajat C melalui “Heater”untuk menonaktifkan kerja enzim. Larutan dekstrosa dimasukkan “Bleaching Tank” untuk mengikat zat warna.Karbon aktifserbuk yang mengikat zat warna dipisahkan dari larutan dekstrosa, bersama dengan impuritis dalam“Rotary Drum Vakum Filter” yang selanjutnya filtrate diumpankan ke “Tangki Ion Exchanger dan cake dialirkan ke tempat pembuangan cake. Larutan dekstrosa yang sudah dipisahkan dari impuritis, zat warna, dan zat anorganik, dipekatkan melalui triple efect evaporator untuk menghasilkan sirup yang mengandung 78 % berat solid.
Sirup dextrose yang mengandung 78 % berat solid dari evaporator dilewatkan ke “ Tangki Kristaliser ” Kristalisasi terjadi pada suhu 30 derajat C. Di dalam kristaliser, sebanyak 60 % berat dari larutan dekstrosa dapat dikristalkan sebagai dekstrosa monohidrat. Kristal dekstrsa monohidrat yang terbentuk dari kristaliser dilewatkan ke “centrifuge”untuk memisahkan kristal dari mother liquornya, Mother liquor dapat dikonsentrasikan lagi dalam evaporator dan dikristalkan lagi dengan cara yang sama untuk meningkatkan produk kristal. Dekstrosa monohidrat yang masih mengandung 14 % berat total moisture, dimasukkan ke “Rotary Dryer”dikeringkan dalam aliran udara panas sampai mengandung 8,5 % berat moisture. Pada rotary dryer, sebagiankecil ( 2 % ) dari dekstrosa monohidrat yang keluar ke “Cyclone”bersama dengan udara panas. Didalam cyclone ada dekstrosa monohidrat yang keluar bersama dengan udara serta sisanya menuju ke “Ball Mill”bersama dengan dekstrosa monohidrat yang keluar dari rotary dryer untuk dilakukan pengecilan ukuran, selanjutnya masuk kedalam “Vibration Screen” untuk menyeragamkan ukuran dari dekstrosa monohidrat.. Dekstrosa monohidrat kasar dan dekstrosa monohidrat halus dikembalikan ke “Ball Mill”. Sedangkan dekstrosa monohidrat produk turun kescrew conveyor untuk dimasukkan ke “Tangki Penampung Produk”yang melewati “Bucket Elevator”, Pabrik Dekstrosa Monohidrat ini direncanakan beroperasi 24 jam sehari, 300 hari kerja setahun, dengan kapasitas produksi 50 ton per hari. Data-data pabrik adalah sebagai berikut :
• Bahan baku :
- Tepung tapioka : 55.000 kg/hari
• Utilitas :
- Air : 3226,61 m3/hari
- Steam : 64150,992 kg/hari
- Listrik : 2115,92 kW/jam
- Bahan bakar :10442.54 liter/hari
• Lokasi pabrik : Pasuruan, Jawa Timur
• Bentuk perusahaan : Perseroan Terbatas
• Luas pabrik : 12.500 m2
• Jumlah tenaga kerja : 100 orang
• Analisa Ekonomi :
- Modal tetap ( FCI ) : Rp 59.270.753.094
- Modal kerja ( WCI ) : Rp 10.459.544.664
- Investasi total ( TCI ) : Rp 69.730.297.758
- Hasil penjualan per tahun : Rp 142.500.000.000
- Laju pengembalian modal ( IRR ) : 35,95 %
- Waktu pengembalian modal ( POP ) : 2,91 tahun
- Titik impas ( BEP ) : 30,13 %
- Masa konstruksi : 2 tahun
S08-021 | 2 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain