Pra rencana pabrik hidrogen peroksida dengan proses autooksidasi 2-ethyl anthraquinon
INTISARI
Hidrogen peroksida dengan rumus kimia H2O2ini merupakan bahan kimia anorganik biasanya berfungsi sebagai zat penglantang atau bleaching agent pada industri pulp, kertas dan tekstil. Selain itu, industri-industri lain yang menggunakan hidrogen peroksida diantaranya elektronika (pembuat PCB), waste water treatment, kimia medis, deterjen, makanan dan minuman, dan masih banyak lagi.
Kebutuhan hidrogen peroksida semakin meningkat, akan tetapi jumlah hidrogen peroksida yang dihasilkan belum bisa memenuhi kebutuhan, sehingga masih mengimport dari luar negeri, untuk itu pada pra renacana pabrik hydrogen peroksida dengan proses autooksidasi 2-Ethyl anthraquinon ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan.
Pabrik hydrogen peroksida ini direncanakan beroperasi secara kontinyu dengan 24 jam per hari dan 330 hari kerja per tahun, dengan kapasitas produksi 10.000 ton per tahun. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi pabrik hydrogen peroksida adalah 2-Ethyl anthraquinon, tri methylbenzene, tri octylphospat, hydrogen, udara, alumunium oksida, Potasium karbonat dan katalis palladium.
Proses pembuatan formaldehyde dibagimenjadi 4 tahap,yaitu : Penyiapan bahan baku, Proses pembentukan produk, Proses pemisahan, serta Proses pemurnian.
Uraian proses :
1) Penyiapan Bahan Baku
Langkah pertama adalah melarutkan 2-Ethyl anthraquinon dengan working solution (working solution adalah campuran antara tri methylbenzene dan trioctylphospat dengan perbandingan 75 : 25)
2) Proses Pembentukan Produk
Setelah dilarutkan maka dialirkan ke hidrogenator untuk mereaksikan antara 2-Ethyl anthraquinon dengan hydrogen sehingga terbentuk 2-Ethyl anthrahidroquinon, reaksi terjadi pada suhu 50 derajat C dan pada tekanan 1 atm, dengan konversi reaksi 50%. Sisa gas hydrogen dibuang ke udara melalui flare, dan larutan yang keluar darihidrogenator yang kemudian disebut dengan larutan hidrogenasi, dialirkan ke oksidator. 2-Ethyl anthrahidroquinon dioksidasi dengan oksigen yang diambil dari udara, sehingga menghasilkan hydrogen peroksida dan 2-Ethyl anthraquinon terbentuk kembali. Reaksi ini berlangsung pada suhu 50 derajat C dan pada tekanan 1 atm dengan konversi reaksi 100%, oksigen sisa dikeluarkan ke udara bebas.
3) Proses pemisahan hidrogen peroksida
Hidrogen peroksida yang terbentuk di ekstraksi dengan pure water, kemudian dialirkan ke decanter untuk memisahkan antara hydrogen peroksida dan working solution.
4) Proses pemurnian Produk
Hydrogen peroksida yang keluar dari decanter dialirkan ke destilator untuk memperoleh hydrogen peroksida dengan konsentrasi 50% dan 3%, sedangkan working solution akan direcycle ke hidrogenator, akan tetapi sebelum di recycle working solution harus di treatment terlebih dahulu, yaitu dengan cara mereaksikan working solution dengan larutan potasium karbonat 40%, hal ini dilakukan untuk membebaskan working solution dari hydrogen peroksida yang masih terikut.
Dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang ada, maka lokasi pabrik yang dipilih adalah diGresik, Jawa timur.
Adapun bentuk badan usaha adalah perseroan terbatas dan sistem organisasi yang dipilih adalah garis dan staff.
Kebutuhan bahan baku :
- 2-Ethyl anthraquinon : 25.200 kg/jam
- Tri octylphospat : 5.326,363 kg/jam
- Tri methylbenzene : 15.034.091 kg/jam
- Hidrogen : 439,429 kg/jam
- Udara : 15.380,031 kg/jam
- Potasium karbonat : 1.105,51 kg/jam
Utilitas :
- Air : 12.595,989 m3/hari
- Listrik : 3.841 KW/hari
- Bahan bakar : 9.617 lt/hari
Analisa ekonomi :
− Modal Tetap ( FC ) : Rp. 31.976.476.570,-
− Modal Kerja ( WCI ) : Rp. 18.134.107.696,-
− Total Invetasi : Rp. 120,894,051,306,-
− Biaya Produksi Total ( TPC ) : Rp. 184.526.637.465,-
− IRR : 36,58 %
− POP : 2,923 tahun
− BEP : 25 %
S08-1021 | 102 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain