Pembuatan biofuel cair dengan proses catalytic cracking minyak nyamplung menggunakan campuran katalis Zn HZSM-5 : Gamma Alumina
Abstrak
Dalam mendukung kebijakan Energi Nasional yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) No.5/2006, yang berisikan “agar mempercepat pelaksanaan penggunaan energi alternatif sebagai pengganti/subtitusi bahan bakar minyak dan pengurangan subsidi BBM”. Biofuelmerupakan salah satu energi alternatif yang dikembangkan pada saat ini.Tanaman Nyamplung yang dikenal dengan Calophyllum inophyllum Lmerupakan salah satu bahan baku alternatif yang sangat potensial untuk membuat bahan bak ar pengganti biogasoline, biokerosenedan biosolar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari suhu reaksi dan kadar katalis yang digunakan pada proses catalytic crackingterhadap selektifitas yield biofuel yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan dengan cara membuat biofuel cair dari minyak nyamplung dengan proses catalytic cracking menggunakan perbandingan campuran katalis Zn HZSM-5 dan γ Alumina dengan variabel suhu 350 derajat C, 400 derajat C, 450 derajat C, 500 derajat C, 550 derajat C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi kadar katalis γ Alumina yang digunakan pada perbandingan campuran katalis antara Zn HZSM-5 : γ Alumina menunjukan perolehan selektifitas biodieselyang cukup tinggi (1:2) b/b hingga mencapai 73.86% pada temperature 450 ⁰C dan mengalami penurunan selektifitas pada temperature 500-550⁰C sebesar 68%. Sedangkan jika memakai katalis dengan perbandingan yang sama (1:1) b/b hanya mampu menghasilkan selektifitas biodieselsebesar 41% dan biogasoline sebesar 54% pada temperature 500-550 ⁰C.
Kata kunci : tanaman/minyak nyamplung, biofuel, catalytic cracking, katalis Zn HZSM-5 : γ alumina, biodiesel, biogasoline
S08-2021 | 202 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain