Pemanfaatan daun angkasa (Pterocarpus Indicus L) sebagai briket arang
ABSTRAK
Daun Angsana kering berpotensi untuk dijadikan briket arang, karena pohon Angsana mendominasi hampir setiap ruas jalan dan hutan kota Surabaya sehingga ketersediaan sumber bahan baku berlimpah. Selama ini daun Angsana kering hanya menjadi sampah yang mengakibatkan cukup tingginya laju timbulan sampah jalan yang berasal dari tanaman peneduh. Penanganan sampah jalan ini umumnya mengikuti alur sampah terpusat atau dibakar. Proses pembriketan sampah jalan berupa daun Angsana kering, dimulai dari pengarangan dengan menggunakan metode drum, kemudian arang dicampur perekat kanji dengan konsentrasi 5 % dan tekanan pemadatan 1:2. Nilai kalori briket Arang daun Angsana 5.637 kal/gr. 62 % lebih tinggi dibanding nilai kalori kayu bakar atau mencapai 83 % standar briket arang berdasarkan SII- 2041-87 serta 80 % persyaratan briket arang untuk Malaysia. Nilai kalori menjadi viiacuan efisien atau tidaknya penggunaan briket arang daun Angsana sebagai bahan bakar alternatif, meskipun sisa karbon dan kadar abu terlalu tinggi sementara karbon terikatnya terlalu rendah untuk briket arang berdasarkan SII-2041-87 dan beberapa negara. Aplikasi untuk memasak 150 gr beras dan 300 ml air membutuhkan + 50 gr briket arang daun Angsana selama 1,5 jam. Jumlah yang lebih sedikit dibanding kebutuhan kayu bakar ( + 150 gr) dalam waktu 37 menit. Kelebihan arang Daun Angsana di banding arang kayu adalah lebih mudah terbakar, tidak perlu dikipas untuk menjaga bara tetap menyala dan asap relatif lebih sedikit.
Kata kunci : Briket Arang Angsana, nilai kalori dan bahan bakar alternatif.
S09-071 | 7 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain