Studi penambangan Landfill di TPA Winongo Madiun
ABSTRAK
TPA Winongo diperkirakan umur pakainya tinggal 2 tahun lagi. Oleh karena itu perlu dicari suatu cara untuk menambah umur pakai TPA Winongo. Salah satu caranya adalah Melakukan penambangan pada sel-sel yang berumur tua. Akan tetapi diperlukan suatu studi kelayakan penambangan. Lokasi sampling meliputi 3 sel pada TPA Winongo, yaitu sel 1, 2 dan 3 yang diperkirakan telah terbentuk menjadi tanah kompos karena tertimbun selama 6- 8 tahun. Pada tiap sel ada 2 titik sampling yang diambil secara acak dan diharapkan dapat mewakili kondisi keseluruhan timbunan yang ada. Dari hasil analisa kelayakan teknis didapatkan komposisi timbunan sampah, yaitu 49,5% tanah kompos, 3% kaca, 8,7% kayu, 34,8% plastik dan 4% residu. Sedangkan dari hasil laboratorium yang dilakukan Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Tata Perkotaan dan Pedesaan, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa parameter kualitas tanah kompos kurang memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh SNI No. 19-7030-2004 tentang Spesifikasi Kompos dari Sampah Organik.
Sedangkan berdasarkan analisa ekonomis, akan dilakukan investasiRp 412.896.300,- dan pengeluaran selama kegiatan penambangan sebesar Rp 687.290.432,28, maka akan Didapatkan pengganti pembelian tanah penutup, penjualam kaca, media tanam, plastik dan nilai perolehan lahan sebesar Rp 8.814.337.000,-, sehingga didapatkan keuntungan sebesar Rp 7.714.150.268,28.
S09-261 | 26 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain