Uji perbandingan efektifitas batu apung dengan zeolit dalam menurunkan kesadahan air tanah
ABSTRAK
Kriteria kualitas air yang dapat dipergunakan sebagai air minum antara lain adalah kesadahan. Dimana jika tingkat kesadahan ini tidak sesuai dengan kriteria kualitas air minum maka air tersebut tidak dapat dipergunakan. Menurut Dep Kes RI maksimum standart kesadahan yang diperbolehkan adalah sebesar 75 –200 mg/l. Sedangkan menurut WHO adalah sebesar 75 – 150 mg/l.
Untuk mereduksi tingkat kesadahan ini dilakukan uji coba dengan mempergunakan batuan mineral zeolit dan batu apung dengan melalui metode batch.
Hasil penelitian dengan proses batch untuk penurunan kesadahan air tanah dapat diketahui bahwa angka efisiensi removal maksimal yang dihasilkan dengan media zeolit untuk kesadahan total adalah sebesar 54,800 %. Sedangkan untuk kesadahan Ca sebesar 73,158 %. Sementara angka efisiensi removal maksimal yang dihasilkan dengan media batu apung untuk kesadahan total adalah sebesar 63,200 %. Sedangkan untuk kesadahan Ca adalah sebesar 78,947 %.
Dari hasil efisiensi removal yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa media yang mencapai tingkat efisiensi paling tinggi adalah batu apung. Di samping itu batu apung lebih efektif daripada zeolit karena relatif lebih murah dan lebih mudah diperoleh. Sehingga penggunaan batu apung memungkinkan untuk dapat dimanfaatkan dalam skala rumah tangga.
S09-281 | 28 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain