Tinjauan hutan magrove berdasarkan penggunaan lahan (Studi kasus: di Pantai Ria Kenjeran,Bantaran sungai Kebon Agung ddan Bantaran Sungai Afur Surabaya)
ABSTRAK
Hutan mangrove sangat penting karena peranannya yang besar terhadap lingkungan pesisir. Saat ini hutan mangrove sepanjang pantai pulau Jawa sudah hampir tidak ditemui. Keberadaan hutan mangrove terancam dikarenakan desakan kepentingan pengembangan kawasan industri, pemukiman, budidaya perikanan payau dan lain-lain. Apabila hutan mangrove hilang dapat berpengaruh buruk
terhadap keseimbangan ekosistem pesisir lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air yang berhubungan dengan tata guna lahan terhadap ekosistem hutan mangrove dilakukan dengan pengamatan lapangan dan pengujian kualitas air; dilaksanakan di tiga lokasi yaitu lokasi 1 Pantai Ria Kenjeran sebagai kawasan pariwisata, lokasi 2 bantaran Sungai Kebon Agung kecamatan Gunung Anyar sebagai kawasan pengembangan real estate dan budidaya perikanan payau, dan lokasi 3 bantaran Sungai Afur Kecamatan Gunung Anyar sebagai lokasi penanaman kembali/konservasi.
Hasil penelitian pada lokasi 3 sebagai lokasi konservasi merupakan lokasi dengan ekosistem mangrove terbaik. Data kualitas air di hutan mangrove pada lokasi 3 yaitu nilai salinitas : 31.90 0 / 00 , suhu : 28°C, pH : 7.27, BOD5 : 41.37 mg/l, DO : 5.05 mg/l, TSS : 40 mg/l dan jarang ditemukan sampah. Ditemukan 6 jenis flora mangrove sebanyak 1028 tegakan dengan rincian 535 pohon, 35 anakan dan 458 semai; sedang nilai luas penutupan 65.2 %. Keragaman fauna yang ditemukan adalah 14 jenis. Selain itu lokasi ini memenuhi baku mutu kualitas air biota laut Kepmenlh no. 51 tahun 2004 dan mempunyai nilai luas penutupan kategori baik-sedang untuk kriteria kerusakan hutan mangrove sesuai Kepmenlh no. 201 tahun 2004.
S09-461 | 46 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain