Penurunan logam berat Cr6+dan COD pada limbah pabrik penyamakan kulit BPTIK -LIK Magetan Fe sebagai elektroda
ABSTRAK
Proses penyamakan kulit selalu menghasilkan limbah terutama yang bersifat asam, nilai COD dan BOD cukup tinggi, mengandung amonia nitrogen, garam organik dan inorganik, serta logam berat Cr6+. Oleh karena itu, kombinasi metode fisika-kimia
yang terdapat di dalam elektrolisis diperlukan untuk menghasilkan pengolahan yang efisien untuk limbah yang berpolutan tinggi ini. Oksidasi elektrolisis merupakan proses yang penting dalam pengolahan limbah. Djarwanti dkk, (1987) menyebutkan oksidasi elektrokimia mampu merubah logam Cr6+ menjadi Cr3+. Pada proses oksidasi elektrokimia, limbah penyamakan kulit diberikan arus positif (katoda) dan arus negatif (anoda). Elektroda sebanyak 8 lempeng digunakan sebagai anoda dan katoda tetapi agar hasil lebih maksimal maka dipasang lempeng tambahan sebanyak dua buah masing – masing ujung kiri dan kanan reaktor sehingga total jumlah lempeng yang digunakan adalah 11 buah . Elektroda tersebut diberi arus searah (DC) agar terjadi proses pelepasan ion logam. Ion Ferrohidroksida yang terbentuk dari proses elektrolisis akan mereduksi logam berat Krom valensi 6 (Cr6+) menjadi logam Krom valensi 3 (Cr3+). Karena logam Fe bersifat essensial maka ferrohidroksida juga bereaksi dengan unsur organik sehingga mengakibatkan penurunan nilai organik
Hasil dari percobaan diketahui bahwa voltase berpengaruh besar terhadap efisiensi removal. Waktu detensi juga memberikan pengaruh terhadap hasil elektrolisis, untuk COD membutuhkan waktu 45 menit dan untuk Cr6+ membutuhkan waktu detensi selama 15 menit.
Kata Kunci: Cr6+,COD, Elektrolisis
S09-481 | 48 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain