Studi Penambahan Granuler Activated Carbon Dalam Anaerobic Baffled Reactor (ABR) untuk Mengelolah Limbah Cair
ABSTRAK
Saat ini penanganan air limbah domestik di Indonesia masih kurang memadai. Masyarakat sering kali membuang air limbah domestik yang mereka hasilkan langsung menuju badan air tanpa melalui proses pengolahan. Dengan adanya limpahan buangan air limbah domestik hal ini dapat mengakibatkan pencemaran pada badan air dan kerusakan ekologi perairan. Pengolahan air limbah dapat dimanfaatkan dengan menggunakan pengolahan air limbah alternatif yang sederhana, mudah dan murah. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kinerja Anaerobic Baffled Reactor (ABR) dengan penambahan karbon aktif granuler dalam mengolah limbah cair dibandingkan dengan ABR biasa / konvensional. Penelitian dilakukan di laboratorium kualitas lingkungan (H3-404) dan laboratorium penelitian (H3-101) di ITATS. Parameter yang diukur berupa MLSS, MLVSS, Suhu, pH, COD, BOD dan PV. Hasil penelitian menunjukan Nilai pH relatif konstan baik ABR dengan penambahan karbon aktif granuler maupun ABR konvesianal yaitu pH 6. Nilai Suhu pada ABR dengan penambahan karbon aktif tidak konstan yaitu berkisar 280C- 290C, ABR konvesional nilai suhu tidak konstan yaitu 280C – 300C. Nilai MLSS terbesar pada penelitian pada ABRKAG sebesar 1.200 mg/l, pada ABR konvensional sebesar 1.600 mg/l, Nilai MLVSS terbesar pada ABR KAG sebesar 2.000mg/l, pada ABR konvensional sebesar 2.400 mg/l. Nilai terbesar MLVSS/MLSS pada ABR KAG yaitu sebesar 2,0 mg/l, sedangkan pada ABR konvensional nilainya sebesar 2,0 mg/l. Nilai PV terbesar penyisihan pada ABRKAG sebesar 92,9%, pada ABR konvesional penyisihan sebesar 92,7%. ABR KAG lebih besar penyisihan PV bila di bandingkan dengan ABR konvensional. Nilai BOD terbesar penyisihan pada ABRKAG sebesar 84,6% sedangkan pada ABR konvensional penyisihan sebesar 69,2%. Nilai COD terbesar penyisihan pada ABRKAG sebesar 78,4% sedangkan pada ABR konvensional sebesar 83,9%. ABR konvensional lebih besar penyisihan terhadap COD bila dibandingkan dengan ABR KAG, Perbedaan penyisihan sebesar 5,5%. Nilai parameter COD, BOD, PV dan pH masih terlalu besar untuk dibuang ke badan air. Dengan demikian antara reaktor ABRKAG dengan ABRK tidak segnifikan dalam mengolah limbah cair, akan tetapi ABRKAG lebih baik bila dibandingkan dengan ABR konvensional/biasa.
Kata Kunci : Anaerob, limbah cair, PV, MLSS, MLVSS, Anaerobic Baffled Reactor (ABR),KArbon Aktif, BOD, COD,pH, Suhu, Molase, Rumen.
S09-731 | 73 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain