Usaha pengendalian kebisingan pada unit well head compressor menggunakan tabir peredam bising
ABSTRAK
Penambahan peralatan baru berupa Well Head Compressor oleh perusahaan Lapindo Brantas, Inc bertujuan untuk meningkatkan kemampuan produksi sumur-sumur gas
namun disisi lain pengoperasian peralatan ini menimbulkan potensi timbulnya kebisingan pada area pemukiman yang ada disekitar lokasi tersebut. Permasalahan yang
dikaji adalah bagaimanakah tingkat kebisingan yang ditimbulkan terhadap baku mutu nilai ambang batas yang diperkenankan untuk area pemukiman ? untuk itu dalam
penelitian ini digunakan metode tabir peredam bising untuk mengurangi intensitas kebisingan yang ditimbulkan oleh peralatan tersebut. Diharapkan tingkat kebisingan
setelah dilakukan usaha pengendalian menggunakan tabir peredam dapat memenuHi baku mutu nilai ambang batas yang diperkenankan untuk area pemukiman. Jenis
Penelitian ini adalah eksperimental dengan teknik sampling grap sampling. Pada Penelitian ini digunakan metode peredam bising berupa tabir peredam bising, dengan
bahan zink, gypsum dan gabungan gypsum dan zink. Penelitian dilakukan di lokasi sumur Wunut#17 di desa Waung, Kec Krembung – Sidoarjo. Pengukuran kebisingan
pada peralatan tersebut dilakukan dalam 4 periode yakni ketika tanpa dipasang tabir peredam bising, ketika dipasang tabir peredam bising berbahan zink, ketika dipasang
tabir peredam bising berbahan gypsum dan ketika dipasang tabir peredam bising berbahan gypsum + zink. Pengambilan sampling berupa pengukuran kebisingan
dilakukan dalam 3 radius per periode nya yakni jarak 10 meter dari sumber, 60 meter dari sumber dan 120 meter dari sumber. Sedangkan dalam tiap-tiap radius terdapat 4
titik pengukuran yang mewakili 4 arah mata angin. Untuk tata pelaksanaan pengukuran sesuai dengan aturan dalam KEPMENLH No. 48/MENLH/11/1996. Tingkat kebisingan
yang ditimbulkan saat pengoperasian Well Head Compressor tanpa dilengkapi dengan tabir peredam terukur pada radius 120 meter masih diatas 55 dB A (nilai baku mutu
yang dipersyaratkan untuk area pemukiman berdasar KEPMENLH No. 48/MENLH/11/1996). Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan Efektifitas pengendalian kebisingan menggunakan tabir zink adalah 8,7 %; Efektifitas pengendalian kebisingan menggunakan tabir gypsum adalah 14,5 % dan Efektifitas pengendalian kebisingan menggunakan tabir gypsum + zink adalah 27,5 %. Namun Efektifitas tabir peredam berbahan zink dan berbahan gypsum dalam mengurangi kebisingan masih belum optimal sehingga intensitas kebisingan yang terukur pada radius 120 meter masih diatas 55 dB A. Sedangkan efektifitas tabir peredam berbahan gypsum + zink telah optimal dalam mengurangi kebisingan. Berdasarkan hasil penelitaian, biaya pembuatan tabir peredam gypsum + zink memerlukan biaya yang lebih besar (200%) dari bahan gypsum atau zink namun hasil yang didapat sangat efektif sehingga dapat diartikan bahwa pengendalian kebisingan menggunakan tabir gypsum – zink merupakan metode yang efektif dan efisien. Sehingga saran yang diajukan pada perusahaan adalah menggunakan tabir peredam kebisingan berbahan gypsum dan zink.
S09-801 | 80 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain