Pemanfaatan limbah cair industri tahu untuk pupuk cair dengan metode fermentasi
ABSTRAK
Industri tahu saat ini sudah menjamur di Indonesia, dan rata-rata masih dilakukan dengan teknologi yang sederhana, sehingga tingkat efisiensi penggunaan air dan bahan baku masih rendah dan tingkat produksi limbahnya juga relatif tinggi. Sumber daya manusia yang terlibat pada umumnya bertaraf pendidikan yang relatif rendah, serta belum banyak yang melakukan pengolahan limbah. Limbah cair pabrik tahu masih mengandung protein dan bahan organik lainnya yang sebetulnya masih cukup mengandung zat yang bermanfaat dan zat tersebut adalah bagian dari unsur kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui pengaruh kombinasi campuran dan variasi waktu terhadap perubahan konsentrasi N, P, K dan pH dari limbah cair pabrik tahu.
Metode penelitian ini adalah dengan metode fermentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis dari hasil pengamatan dan uji laboratorium. Variabel penelitian adalah adalah limbah cair tahu, air kelapa dan EM4 dengan volume total 10,2 liter. Variasi waktu pengujian (0 hari, 12 hari, 22 hari dan 45 hari). Hasil pengujian parameter yang diukur adalah Nitrogen, Phospor, Kalium dan pH pada hasil fermentasi.
Hasil penelitian untuk pengolahan limbah cair industri tahu menunjukkan bahwa peningkatan komposisi campuran dan waktu berpengaruh terhadap konsentrasi N, P, K dan pH. Konsentrasi pada kombinasi 7LT : 3AK : 0,2 EM nilai Nitrogen sebesar 436,09 mg/L, Phospor sebesar 202,88 mg/L, Kalium sebesar 558,25 mg/L dan pH sebesar 5. Pada kombinasi 7,5LT : 2,5AK : 0,2 EM nilai Nitrogen sebesar 442,48 mg/L, Phospor sebesar 123,25 mg/L, Kalium sebesar 554,51 mg/L dan pH sebesar 4. Pada kombinasi 8LT : 3AK : 0,2 EM nilai Nitrogen sebesar 572,49 mg/L, Phospor sebesar 113,54 mg/L, Kalium sebesar 551,70 mg/L dan pH sebesar 5. Hasil analisis menunjukkan bahwa limbah cair tahu dapat diolah menjadi pupuk cair dengan metode fermentasi.
Kesimpulan dari penelitian pemanfaatan limbah cair pabrik tahu dengan metode fermentasi dapat diolah menjadi pupuk cair dengan kombinasi yang paling optimal adalah 8 liter limbah cair tahu : 2 liter air kelapa : 0,2 liter EM menunjukkan bahwa nilai hara makro memiliki nilai prosentase tertinggi dari pengolahan limbah cair pabrik tahu dengan metode fermentasi dengan nilai hara makro (N+P2O5+K2O) sebesar 14,24% serta pH sebesar 5 dibandingkan baku mutu Permentan Nomor70/PERMENTAN/SR.140/10/2011 menyebutkan persyaratan teknis minimal pupuk cair dari instalasi pengolahan air limbah industri untuk kandungan hara makro (N+P2O5+K2O) min 4% serta nilai pH antara 4-9, diperlukan peran aktif pelaku industri dan masyarakat agar memanfaatkan limbah cair industri tahu guna meminimalisir pencemaran akibat limbah cair industri tahu serta pemerintah agar menyosialisasikan potensi limbah cair industri tahu untuk pupuk cair tanaman.
Kata Kunci : industri tahu, fermentasi, variasi waktu,kandungan unsur hara, pupuk cair
S09-831 | 83 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain