Pemanfaatan ampas tahu,Daun kering sonokembang,kompos jadi,EM4 dan Cacing tanah lokal eisenia foetida menjadi kompos dengan metode Vermikomposting
ABSTRAK
Harus dilakukan usaha untuk mengurangi limbah padat pabrik tahu yang terjadi akibat suatu proses produksi. Usaha yang yang dapat di lakukan di antaranya adalah dengan daur ulang limbah atau memanfaatkan limbah yang di hasilkan untuk kegiatan lainnya, salah satu contohnya dengan memanfaatkan limbah sebagai pupuk pelengkap. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi campuran yang optimal apabila ampas tahu di campur dengan daun kering dan di tambah dengan kompos jadi dan EM4 dan komposisi campuran yang tanpa penambahan EM4. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode vermicomposting dengan menggunakan limbah padat pabrik tahu, daun kering, kompos jadi dan EM-4 yang digunakan sebagai media atau material pengomposan, reaktor pada penelitian ini berjumlah 8 buah dan waktu pengomposan selama 42 hari. Parameter yang di analisa tiap 2 hari sekali yaitu pH, suhu, dan kadar air sedangkan di akhir, parameter yang di ukur adalah C, N, P, K dan rasio C/N . Cacing yang digunakan dalam penelitian pada metode vermicomposting adalah cacing tanah lokal (Esenia Foetida) Hasil penelitian menunjukkan bahwa 8 reaktor pengomposan yang di hasilkan Perbandingan komposisi terbaik yang optimal terdapat pada reaktor 7 (ampas tahu 375 gram, cacing 75 gram, kompos jadi 725 dan daun kering 60 gram dengan penambahan EM4 25 ml), karena ditinjau dari pengukuran akhir kandungan unsur hara N=0.931 %, P=0.702 %, K=0.580 %. Rasio C/N terbaik terdapat pada reaktor 4 yaitu 25.13. Setelah melakukan penelitian dengan menggunakan limbah padat pabrik tahu maka dapat dikatakan bahwa limbah padat pabrik tahu bisa di olah sebagai kompos. Suhu, pH dan kadar air yang diukur selama proses pengomposan menunjukan kondisi yang relatif sama, tidak mengalami penurunan dan kenaikan yang drastis (mencolok). Parameter C, N, P, K dan rasio C/N pada akhir pengomposan memiliki nilai yang sudah sesuai dengan standar kualitas kompos. Ini menunjukan bahwa kompos sudah matang. Pada penelitian selanjutnya, hendaknya media yang digunakan limbah yang berbeda (misalnya lumpur atau biosolid) pada vermicomposting. Dalam proses pengomposan, selain perlu memperhatikann komposisi bahan organik, kondisi lingkungan yang optimum seperti pH, kadar air, suhu, perlu dijaga agar dekomposisi berjalan maksimal.
Kata kunci : Vermicomposting, Ampas Tahu, Daun kering, Cacing Tanah Lokal (Esenia Foetida) dan EM-4.
S09-851 | 85 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain