Pengelolaan limbah cair rumah pemotongan unggas dengan Sequencing Batch eactor (SBR)
ABSTRAK
Berkembangnya industri pemotongan unggas seiring dengan kebutuhan konsumen terhadap daging unggas, berdampak pada peningkatan limbah cair dengan konsentrasi zat organik yang tinggi. Limbah tersebut apabila tidak diolah akan menimbulkan permasalahan lingkungan, sosial, dan terganggunya kesehatan masyarakat. Sequencing Batch Reactor (SBR) merupakan salah satu unit
pengolahan limbah secara biologis yang dapat mereduksi zat organik dalam limbah pemotongan unggas tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja SBR dalam menurunkan konsentrasi zat organik limbah cair Rumah Pemotongan Unggas (RPU) dan mengetahui apakah variasi volume limbah dan lumpur aktif berdampak pada kinerja SBR. Penelitian menggunakan reaktor SBR skala laboratorium, terdiri dari penelitian pendahuluan dan utama. Pada penelitian pendahuluan dilakukan proses seeding dan aklimatisasi menggunakan reaktor kaca bervolume 40 liter, dengan 6 selang aerator, selama 10 hari, dengan melakukan analisis parameter MLSS dan MLVSS. Pada penelitian utama dilakukan pengoperasian SBR dengan variasi volume limbah dan lumpur aktif yaitu 30%:70%; 50%:50%; dan 70%:30% dari volume reaktor, dan melakukan analisis parameter MLSS, MLVSS, BOD5, dan COD pada masing-masing fase. Fase-fase dalam operasional SBR terdiri dari fase pengisian (3,6 jam), reaksi (9,6 jam), pengendapan (6 jam), pembuangan supernatan (3,6 jam), dan stabilisasi lumpur (1,2 jam), dengan total waktu operasional 24 jam. Hasil seeding menunjukkan penambahan substrat dapat meningkatkan pertumbuhan mikroba dari 4.600 mg/liter menjadi 10.150 mg/liter hingga 23.900 mg/liter. Pada proses aklimatisasi, konsentrasi MLVSS cendrung naik, namun terjadi fluktuasi saat dilakukan penggantian substrat, dengan fluktuasi kenaikan MLVSS
S09-901 | 90 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain