Pengaruh intensitas kebisingan terhadap keluhan subyektif
ABSTRAK
Kegiatan industri baik industri besar maupun industri kecil menggunakan mesin-mesin dan peralatan produksi untuk meningkatkan hasil produksinya, sehingga akan dapat menghasilkan barang-barang yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat dalam jumlah yang banyak dan waktu yang singkat. Selain itu, juga dapat menghasilkan bahan-bahan buangan dan meningkatnya resiko bahaya kerja. Dampak negatifnya adalah timbulnya suara yang dapat menyebabkan gangguan pada pendengaran yang bersifat permanen atau sementara. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas kebisingan terhadap keluhan subyektif tenaga kerja di bagian plat dan las PT. Dok dan Perkapalan Surabaya. Jenis penelitian adalah penelitian analitik dengan jumlah sampel sebanyak 34 orang yang diambil dari tenaga kerja yang langsung terpapar bising. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengukuran, observasi, dan wawancara, serta dianalisa secara analitik. Hasil penelitian di Bagian Plat dan Las Lambung Selatan PT. Dok dan Perkapalan Surabaya menghasilkan intensitas kebisingan 88,9 dB A (> 85 dB A). Berdasarkan uji chi-square (program SPSS Windows) menunjukkan tidak ada pengaruh intensitas kebisingan terhadap keluhan subyektif. Serta telah dilakukan pengendalian secara teknik, pengendalian secara administrative, dan penggunaan alat pelindung telinga yang belum optimal. Usaha untuk mencegah dan mengendalikan kebisingan yang hendak dilakukan oleh perusahaan adalah pemberian penyekat (barrier) terhadap mesin atau tenaga kerja, mensosialisasikan pentingnya penggunaan alat pelindung diri, pelatihan dan pendidikan bagi tenaga kerja mengenai cara pemakaian alat pelindung diri yang baik dan benar, dan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
S09-911 | 91 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain