Analisa kemantapan lereng pada Kuari penambangan batu gamping di PT. United Tractors Semen Gresik unit Tuban I Blok A-19-D-19 Jawa Timur
ABSTRAK
PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan semen. Untuk pembuatan semen, diperlukan batugamping sebanyak 80% sebagai bahan utamanya. Pasokan batugamping diserahkan kepada PT. United Tractors Semen Gresik (UTSG) yaitu kontraktor pertambangan yang juga merupakan anak perusahaan dari PT. Semen Gresik. Kegiatan utama yang dilakukan meliputi pembersihan lahan, pembongkaran, penggalian, pemuatan dan pengangkutan. Adapun lokasi penelitian dilakukan di kuari penambangan batugamping, unit Tuban I blok A19-D19. Dari lokasi pengamatan diambil beberapa data yaitu geometri lereng yang sudah terbentuk dan beberapa conto batuan untuk pengujian sifat fisik dan sifat mekanik di laboratorium. Lereng saat ini terdiri dari 5 lereng dan setiap lereng terbentuk 1 jenjang dengan kemiringan 65º, 65º, 69º, 80º dan 81º. Ketinggian masing-masing jenjang adalah 6 m dan lebar 4 m. Perancangan lereng dilakukan sampai dengan elevasi 30 m dpal. Berdasarkan data yang diambil dari laboratorium Pusat Penelitian Semen (PPS) PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. Tuban yaitu sifat fisik batuan terdiri dari bobot isi asli 1,642 t/m3 , bobot isi kering 1,861 t/m3 , bobot isi jenuh 1,934 t/m3 ,
specific gravity semu 1,861, specific gravity sebenarnya 2,231, kadar air asli 1,261%, kadar air jenuh 17,422%, derajat kejenuhan 7,286% dan porositas 31,573%, dan sifat mekanik batuan terdiri dari kohesi 0,3611 MPa, bobot isi jenuh 1,936 t/m3 dan sudut geser dalam 38,126º. Dalam melakukan analisa model lereng serta penentuan nilai faktor keamanan digunakan metode Hoek & Bray dan program Geoslope Slope/W versi 5,13 dimana perhitungan dilakukan dalam kondisi batuan kering. Dengan perhitungan metode Hoek & Bray lereng yang dianggap aman/stabil adalah lereng yang sudut kemiringannya adalah 60º dengan hasil FK 1,1 karena FK > 1,0 dan dengan analisa software Geoslope Slope/W versi 5,13 yaitu untuk jenjang 1 hasil FK 1,783, jenjang II 1,783, jenjang III 1,581, jenjang IV 1,691 dan jenjang V 2,780 dari ke 5 jenjang tersebut dinyatakan aman/stabil karena hasil FK > 1,0.
Nilai faktor keamanan terkecil terdapat pada jenjang 5 dengan nilai 2,780 dengan kemiringan lereng 81º. Berdasarkan perhitungan metode Hoek & Bray dan analisa Geoslope
Slope/W versi 5,13 menunjukkan bahwa jenis longsoran yang terjadi adalah jenis longsoran busur, karena longsoran yang terjadi menghasilkan bidang luncur berupa busur lingkaran.
Pada saat penelitian dilakukan, elevasi mencapai 72 m dpal. Berdasarkan perencanaan, penambangan akan dilakukan sampai dengan elevasi 30 m dpal. Untuk itu diperlukan suatu rancangan lereng agar tidak terjadi keruntuhan.
Kata kunci : geometri lereng, sifat fisik batuan, sifat mekanik batuan
S11-301 | 30 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain