Kajian untuk memperbaiki Geometri peledakan batu kapur di PT.PERTAMA MINA SUTERA PERKASA Puger-Jember
ABSTRAK
Pada PT. Pertama Mina Sutera Perkasa, penambangan batugamping dilakukan dengan sistem tambang terbuka (quarry) dengan metode pemboran dan peledakan. Untuk pembuatan lubang ledak dilakukan pemboran dengan menggunakan diameter mata bor 1,37 cm. Sedangkan pola pemboran yang digunakan saat ini selang-seling dengan metode peledakan serentak dalam satu baris dan beruntun antar baris berikutnya. Kegiatan pemboran dan peledakan bertujuan untuk memberaikan batuan dari batuan induknya dengan fragmentasi yang diharapkan berukuran ≤ 60 cm, yang didasarkan pada kemampuan mouth crusher untuk menerima umpan. Permasalahan yang timbul adalah masih besarnya prosentase bongkah (>60 cm) yaitu sebesar 10,92 %, akibat diperoleh bongkah maka proses pembongkaran akan memerlukan tambahan waktu dan tenaga untuk melakukan secondary blasting maupun pemecahan ulang. Oleh sebab itu dilakukan penelitian untuk mengurangi prosentase bongkah batuan dengan mengkaji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap masih tingginya prosentase bongkah batuan hasil peledakan agar memperoleh rancangan peledakan yang sesuai. Berdasarkan kajian geometri pemboran dan peledakan berdasarkan teori Konya (1972), didapatkan penurunan persentase bongkah dari 10,92% menjadi 6,49 %, Persentase bongkah tersebut sudah sesuai dengan ketentuan peledakan yaitu ukuran fragmen batuan > 60 cm dibawah 10 %. Maka geometri peledakan yang digunakan dilapangan sebaiknya didasarkan teori Konya (1972), Geometri menurut teori Konya (1972) meliputi : Burden = 1,50 m, Spacing = 2,10 m, Stemming = 1,12 m, Subdrilling = 0,45 m, Kedalaman lubang ledak = 2,53 m, Powder factor = 0,31 kg/m3. Dengan geometri peledakan usulan didapat harga burden optimum dan powder factor, sehingga dapat diminimalkan terjadinya jarak lemparan batuan (flyrock) dari 59,74 meter menjadi 21,92 meter. Kemudian untuk fragmentasi setelah dilakukan perhitungan secara teoritis menurut metode Kusnetzov fragmen batuan yang berukuran > 60 cm yang dihasilkan dari kegiatan peledakan terjadi penurunan persentase bongkah dari 10,92 % menjadi 6,49 %.
S11-421 | 42 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain