Kajian geometri peledakan terhadap fragmentasi batuan hasil peledakan di PT. Sinar Asia Fortuna Desa Tahunan Kec.Sale Kab.Rembang Jawa Tengah
SARI
Pembongkaran batugamping di PT. Sinar Asia Fortuna Rembang Jawa Tengah dilakukan dengan metode pemboran dan peledakan. Pola pengeboran yang digunakan saat ini adalah pengeboran selang - seling (Staggered Rectangular drilling pattern).dengan metode peledakan serentak dalam satu baris dan beruntun antar baris berikutnya. Diameter lubang ledak yang digunakan 2,5 inchi dengan geometri peledakan di lapangan : Burden = 2,1 m – 2,7 m dengan rata-rata 2,5 m, Spasi = 1,5 m – 2,4 m dengan rata-rata 2 m, Stemming = 1,94 m – 2,1 m dengan rata-rata 2 m, Panjang kolom isian = 3 m – 3,97 m dengan rata-rata 3,5 m, Kedalaman lubang ledak = 5,44 m – 5,55 m dengan rata-rata 5,5 m, Tinggi Jenjang 6 m, bahan peledak perlubang rata-rata 10,09 kg per lubang, dan powder factor yang digunakan 0,68 kg/m³. Bahan peledak yang digunakan adalah adalah DANFO buatan PT. Dahana (PERSERO) dan ditambah bahan penguat ledak (primer) yaitu Power Gel. PT. Sinar Asia Fortuna pada tahun 2012 mentargetkan produksi batugamping sebesar 330.900 BCM. Permasalahan yang timbul adalah masih ditemuinya persentase bongkah yang tidak diharapkan yaitu > 40 cm yaitu sebesar 3,48 % di lapangan, akibat diperoleh bongkah maka proses pembongkaran akan memerlukan tambahan biaya, tenaga dan waktu untuk melakukan pemecahan ulang. Oleh sebab itu dilakukan penelitian untuk memperoleh rancangan peledakan yang sesuai. Dengan memperhatikan karakteristik batuan, karakteristik bahan peledak dan metode peledakan, maka dalam rancangan peledakan menurut teori (R.L.Ash,1990) menghasilkan geometri peledakan yaitu Burden = 2,3 m, Spacing = 2,7 m, Stemming = 1,6 m, Panjang kolom isian = 4 m, Kedalaman lubang ledak = 6,4 m, Subdrilling =0,4 m, tinggi jenjang 6 m dan bahan peledak 9,85 kg/lubang, sehingga powder factor meningkat menjadi 0,26 kg/m³. Pola peledakan yang diterapkan adalah pola Box Cut dengan metode peledakan serentak dalam satu baris dan berurutan antar baris berikutnya. Berdasarkan kajian fragmentasi hasil peledakan menurut V.M.Kuznetov,1973 fragmentase batuan yang berukuran > 40 cm akan terjadi penurunan persentase bongkah yaitu 3,48 % menjadi 0,73 %.SARI Pembongkaran batugamping di PT. Sinar Asia Fortuna Rembang Jawa Tengah dilakukan dengan metode pemboran dan peledakan. Pola pengeboran yang digunakan saat ini adalah pengeboran selang - seling (Staggered Rectangular drilling pattern).dengan metode peledakan serentak dalam satu baris dan beruntun antar baris berikutnya. Diameter lubang ledak yang digunakan 2,5 inchi dengan geometri peledakan di lapangan : Burden = 2,1 m – 2,7 m dengan rata-rata 2,5 m, Spasi = 1,5 m – 2,4 m dengan rata-rata 2 m, Stemming = 1,94 m – 2,1 m dengan rata-rata 2 m,Panjang kolom isian = 3 m – 3,97 m dengan rata-rata 3,5 m, Kedalaman lubang ledak = 5,44 m – 5,55 m dengan rata-rata 5,5 m, Tinggi Jenjang 6 m, bahan peledak perlubang rata-rata 10,09 kg per lubang, dan powder factor yang digunakan 0,68 g/m³. Bahan peledak yang digunakan adalah adalah DANFO buatan PT. Dahana (PERSERO) dan ditambah bahan penguat ledak (primer) yaitu Power Gel.PT. Sinar Asia Fortuna pada tahun 2012 mentargetkan produksi batugamping sebesar 330.900 BCM. Permasalahan yang timbul adalah masih ditemuinya persentase bongkah yang tidak diharapkan yaitu > 40 cm yaitu sebesar 3,48 % di lapangan, akibat diperoleh bongkah maka proses pembongkaran akan memerlukan tambahan biaya, tenaga dan waktu untuk melakukan pemecahan ulang. Oleh sebab itudilakukan penelitian untuk memperoleh rancangan peledakan yang sesuai. Dengan memperhatikan karakteristik batuan, karakteristik bahan peledak dan metode peledakan, maka dalam rancangan peledakan menurut teori (R.L.Ash,1990) menghasilkan geometri peledakan yaitu Burden = 2,3 m, Spacing = 2,7 m, Stemming = 1,6 m, Panjang kolom isian = 4 m, Kedalaman lubang ledak = 6,4 m, Subdrilling = 0,4 m, tinggi jenjang 6 m dan bahan peledak 9,85 kg/lubang, sehingga powder factor meningkat menjadi 0,26 kg/m³. Pola peledakan yang diterapkan adalah pola Box Cut dengan metode peledakan serentak dalam satu baris dan berurutan antar baris berikutnya. Berdasarkan kajian fragmentasi hasil peledakan menurut V.M.Kuznetov,1973 fragmentase batuan yang berukuran > 40 cm akan terjadi penurunan persentase bongkah yaitu 3,48 % menjadi 0,73 %.SARI Pembongkaran batugamping di PT. Sinar Asia Fortuna Rembang Jawa Tengah
dilakukan dengan metode pemboran dan peledakan. Pola pengeboran yang digunakan saat ini adalah pengeboran selang - seling (Staggered Rectangular drilling pattern).dengan metode peledakan serentak dalam satu baris dan beruntun antar baris berikutnya. Diameter lubang ledak yang digunakan 2,5 inchi dengan geometri peledakan di lapangan : Burden = 2,1 m – 2,7 m dengan rata-rata 2,5 m, Spasi = 1,5 m – 2,4 m dengan rata-rata 2 m, Stemming = 1,94 m – 2,1 m dengan rata-rata 2 m,Panjang kolom isian = 3 m – 3,97 m dengan rata-rata 3,5 m, Kedalaman lubang ledak = 5,44 m – 5,55 m dengan rata-rata 5,5 m, Tinggi Jenjang 6 m, bahan peledak perlubang rata-rata 10,09 kg per lubang, dan powder factor yang digunakan 0,68 kg/m³. Bahan peledak yang digunakan adalah adalah DANFO buatan PT. Dahana (PERSERO) dan ditambah bahan penguat ledak (primer) yaitu Power Gel. PT. Sinar Asia Fortuna pada tahun 2012 mentargetkan produksi batugampingsebesar 330.900 BCM. Permasalahan yang timbul adalah masih ditemuinya persentase bongkah yang tidak diharapkan yaitu > 40 cm yaitu sebesar 3,48 % di lapangan, akibat diperoleh bongkah maka proses pembongkaran akan memerlukan tambahan biaya, tenaga dan waktu untuk melakukan pemecahan ulang. Oleh sebab itu dilakukan penelitian untuk memperoleh rancangan peledakan yang sesuai.Dengan memperhatikan karakteristik batuan, karakteristik bahan peledak dan metode peledakan, maka dalam rancangan peledakan menurut teori (R.L.Ash,1990) menghasilkan geometri peledakan yaitu Burden = 2,3 m, Spacing = 2,7 m, Stemming = 1,6 m, Panjang kolom isian = 4 m, Kedalaman lubang ledak = 6,4 m, Subdrilling =0,4 m, tinggi jenjang 6 m dan bahan peledak 9,85 kg/lubang, sehingga powder factor meningkat menjadi 0,26 kg/m³. Pola peledakan yang diterapkan adalah pola Box Cut dengan metode peledakan serentak dalam satu baris dan berurutan antar baris berikutnya. Berdasarkan kajian fragmentasi hasil peledakan menurut V.M.Kuznetov,1973 fragmentase batuan yang berukuran > 40 cm akan terjadi penurunan persentase bongkah yaitu 3,48 % menjadi 0,73 %.SARIPembongkaran batugamping di PT. Sinar Asia Fortuna Rembang Jawa Tengah dilakukan dengan metode pemboran dan peledakan. Pola pengeboran yang digunakan saat ini adalah pengeboran selang - seling (Staggered Rectangular drilling pattern).dengan metode peledakan serentak dalam satu baris dan beruntun antar baris berikutnya. Diameter lubang ledak yang digunakan 2,5 inchi dengan geometri peledakan di lapangan : Burden = 2,1 m – 2,7 m dengan rata-rata 2,5 m, Spasi = 1,5 m – 2,4 m dengan rata-rata 2 m, Stemming = 1,94 m – 2,1 m dengan rata-rata 2 m,Panjang kolom isian = 3 m – 3,97 m dengan rata-rata 3,5 m, Kedalaman lubang ledak = 5,44 m – 5,55 m dengan rata-rata 5,5 m, Tinggi Jenjang 6 m, bahan peledak perlubang rata-rata 10,09 kg per lubang, dan powder factor yang digunakan 0,68 m³. Bahan peledak yang digunakan adalah adalah DANFO buatan PT. Dahana (PERSERO) dan ditambah bahan penguat ledak (primer) yaitu Power Gel.
PT. Sinar Asia Fortuna pada tahun 2012 mentargetkan produksi batugamping sebesar 330.900 BCM. Permasalahan yang timbul adalah masih ditemuinya persentase bongkah yang tidak diharapkan yaitu > 40 cm yaitu sebesar 3,48 % di lapangan, akibat diperoleh bongkah maka proses pembongkaran akan memerlukan tambahan biaya, tenaga dan waktu untuk melakukan pemecahan ulang. Oleh sebab itu dilakukan penelitian untuk memperoleh rancangan peledakan yang sesuai. Dengan memperhatikan karakteristik batuan, karakteristik bahan peledak dan metode peledakan, maka dalam rancangan peledakan menurut teori (R.L.Ash,1990) menghasilkan geometri peledakan yaitu Burden = 2,3 m, Spacing = 2,7 m, Stemming = 1,6 m, Panjang kolom isian = 4 m, Kedalaman lubang ledak = 6,4 m, Subdrilling = 0,4 m, tinggi jenjang 6 m dan bahan peledak 9,85 kg/lubang, sehingga powder factor meningkat menjadi 0,26 kg/m³. Pola peledakan yang diterapkan adalah pola Box Cut dengan metode peledakan serentak dalam satu baris dan berurutan antar baris berikutnya. Berdasarkan kajian fragmentasi hasil peledakan menurut .M.Kuznetov,1973 fragmentase batuan yang berukuran > 40 cm akan terjadi penurunan persentase bongkah yaitu 3,48 % menjadi 0,73 %.
S11-531 | 53 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain