Analisa kestabilan lereng pada desain geometri lereng rencana penambangan di PT.Bukit Asam unit Pertambangan Tanjung Enim site Tambang Air Laya ekstension sisi Timur Sumatera Selatan
ABSTRAK
Tambang Air Laya (TAL) merupakan salah satu site penambangan batubara terbesar yang dikelolah PT. Bukit Asam UPTE dengan menerapkan sistem tambang terbuka (surface mining). Penambangan dengan menggunakan sistem tambang terbuka (surface mining) akan membentuk lereng. Desain geometri lereng rencana penambangan di lokasi penelitian direncanakan akan ditambang lapisan batubara sampai pada kedalaman maksimum -128 m dpal dan pada ketinggian maksimum yang direncanakan yaitu 89 m dpal. Dengan dimikian analisa kestabilan lereng pada desain geometri lereng rencana penambangan sangat dibutuhkan dalam upaya menunjang aktivitas penambangan.
Penelitian dilakukan untuk menentukan parameter analisa kestabilan lereng, menganalisa kestabilan desain geometri lereng rencana penambangan dan untuk mendesain ulang (redesain) geometri lereng apabila faktor keamanan (FK) hasil analisa menunjukan bahwa lereng tidak aman. Data yang digunakan terdiri dari data pemboran dari 15 titik bor, hasil uji laboratorium, tinggi muka air tanah dan gaya luar yaitu beban alat mekanis yang beroperasi diatas lereng. Setelah data analisa diketahui maka analisa dilakukan pada empat penampang di lokasi penelitian dengan Metode Bishop untuk potensi longsoran Circular dan Metode Janbu untuk potensi longsoran Non-Circular dengan menggunakan aplikasi program GeoStudio 2004 - Slope/W. Faktor keamanan (FK) minimum adalah FK ≥ 1.25 sesuai asumsi kerja pada satuan kerja Geoteknik PT. Bukit Asam UPTE.
Simulasi hasil analisa, diketahui bahwa desain geometri lereng rencana penambangan pada Penampang A-A” berada pada kondisi tidak aman sedangkan pada penampang B-B”, penampang C-C” dan penampang D-D” berada pada kondisi Aman (FK Minimum ≥ 1.25, sesuai asumsi kerja PT. BA UPTE).
Untuk mendapatkan hasil yang optimal pada penampang A-A” maka dilakukan desain ulang (redesain) dengan cara merubah desain geometri lereng sehingga geometri lereng overall menjadi lebih landai. Hasil simulasi menunjunkan bahwa redesain geometri lereng ini berada pada kondisi Aman (FK Minimum ≥ 1.25, sesuai asumsi kerja PT. BA UPTE). Solusi akhir yang diberikan yaitu perlu adanya sistem pemantauan kestabilan lereng untuk memastikan bahwa lereng tetap berada pada kondisi aman untuk rencana produksi penambangan.
Kata kunci : Analisa kestabilan desain geometri lereng ITATS, kestabilan lereng
S11-671 | 67 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain