Kajian kinerja Chrusher (peremuk) batu gamping di Quarry D Plan 11 PT.Indocement Tunggal Prakarsa,Tbk Citeureup-Bogor Jawa Barat
ABSTRAK
PT. Indocement Tunggal Prakarsa.Tbk adalah salah satu perusahan semen terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang pertambangan batu Gamping, yang mempunyai pabrik sebesar 1 sampai dengan 12 Plan. Dalam penambangan batu gamping, perusahaan menggunakan metode tambang terbuka dengan sistem Quarry. PT. Indocement Tunggal Prakarsa.Tbk di Quarry D Plan 11 mempunyai target untuk memproduksi batu gamping sebesar 6600 ton/hari. Sedangkan kemampuan produksi yang ada pada saat ini adalah sebesar 234 ton/jam atau 1201.8 ton/hari dengan waktu kerja efektif sebesar 5.1388 jam/hari dari waktu kerja yang ada sebesar 16 jam per hari. Dengan demikian maka sasaran produksi yang diinginkan oleh perusahaan sebesar 6600 ton/hari belum tercapai, untuk memperoleh produksi yang optimal maka perlu dilakukan penelitian dan penilaian terhadap sistem produksi pabrik peremuk Quarry D Plan 11 PT. Indocement Tunggal Prakarsa.Tbk. Berdasarkan pengamatan dan perhitungan data-data di lapangan menunjukkan bahwa kondisi dari peralatan dari nilai kesediaan pemakaian alat-alat mekanis seperti: (Hopper) 86.40%, (Double Shaft Hammer Crusher) 64.77 %, (Sabuk Berjalan) 86.01 %, kesediaan alat dikatakan baik adalah nilai prosentase kesediaan alat berkisar 85 % -100 %, dikatakan normal (cukup baik) apabila berkisar 65 % - 85 %, dan dikatakan buruk apabila berkisar 25 % - 65 % (Partanto, PTM). Dengan diketahuinya kesediaan alat pada peremuk maka dapat diartikan bahwa kesediaan fisik dan mekanis serta kesediaan pemakaian dan pengguna alat pembantu peremuk masih dalam kondisi cukup baik karena jarang mengalami kerusakan, sedangkan pada alat peremuk mengalami kondisi buruk karena sering terjadi kerusakan. Belum terpenuhinya sasaran produksi yang diinginkan, memperlihatkan unit produksi sangat rendah, dari sasaran produksi saat ini sebesar 234 ton/jam atau 1201.8 ton/hari dengan waktu kerja efektif 5.1388 jam per hari dari waktu kerja yang ada sebesar 16 jam per hari. Untuk memenuh kekurangan tersebut, maka harus dilakukan upaya-upaya yang dapat meningkatkan produksi batu Gamping yaitu: 1. Meningkatkan kapasitas produksi 2. Meminimalisasi Hambatan-hambatan pada alat dengan menghilangkan waktu hambatan dan melakukan pemeliharaan unit peremuk batu secara rutin dan teratur.
Kata Kunci : Informasi, Sistem Managemen, dan Kebijakan
S11-681 | 68 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain