Optimalisasi produktivitas pemboran dalam pembuatan lubang ledak pada blok E di PT. Leighton Contactors Indonesia MSj Coal Mining Project Separi, Tenggarong Seberang,Kalimantan Timur
ABSTRAK
Pemboran merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan dalam suatu operasi peledakan batuan. Kegiatan ini bertujuan untuk membuat sejumlah lubang ledak yang nantinya akan diisi dengan sejumlah bahan peledak untuk diledakan. Sehingga perlu melakukan pengukuran terhadap produktivitas dari kegiatan pemboran guna memenuhi target produksi dan memperlancar proses pemuatan dan pengangkutan serta tidak mengganggu waktu edar satu siklus kegiatan penambangan. Dan juga diharapkan mendapatkan biaya produksi pada tingkat yang wajar. Pengukuruan terhadap produktivitas kegiatan pemboran dilakukan dengan cara menghitung jumlah jam kerja rata-rata pada kegiatan pemboran, effisiensi kerja pemboran, kecepatan rata-rata pemboran berdasarkan parameter klasifikasi lapisan batuan dan kondisi alat bor dan menghitung jumlah waktu kerja alat bor perbulan. Serta melakukan perhitungan teoritis terkait dengan hasil atau produksi yang tercapai.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan ditemukan bahwa produksi pemboran pada bulan Desember 2012 tidak tercapai, yaitu hanya mencapai 90 lubang/hari dengan efisiensi kerja 73,24%, sedangkan target produksi perhari adalah sebesar 128 lubang/hari. Hal ini dikarenakan rendahnya waktu kerja alat bor yaitu hanya mencapai 373,8 jam/bulan atau hanya 56,6% dari jumlah jam kerja rata-rata perbulan dan tingginya waktu menunggu alat yaitu sebesar 212,4 jam/bulan serta efisiensi kerja berada dibawah 85%. Sehingga dapat dikatakan produktivitas pemboran tidak optimal karena produksi pemboran tidak mampu mencapai target produksi sesuai dengan yang telah ditentukan. Peningkatan produktivitas pemboran bisa dilakukan dengan ca ra melakukan peningkatan kerja pemboran yaitu dengan upaya meningkatkan efisiensi kerja pemboran dengan cara mereduksi atau menekan waktu hambatan yang dapat dihindari, sehingga memperkecil waktu kerja tidak efektif dan meningkatkan kinerja alat bor dengan cara mengevaluasi sekuen mine plan dan digging yang benar dan meningkatkan worksheet. Dengan demikian produktivitas pemboran akan optimal dan produksi pemboran bisa tetap stabil, kontinyu dan berada diatas rata -rata. Setelah dilakukan upaya peningkatan kerja pemboran, produksi pemboran meningkat menjadi 157 lubang/hari dan efisiensi kerja mencapai 85,76%. Dan juga terjadi peningkatan pada penggunaan efektif (EU) dan penggunaan ketersediaan (UA) alat bor RD 6004 menjadi 85% dan 94,05% Hal ini dikarenakan terjadinya peningkatan effisiensi kerja dan waktu kerja alat bor dari 373,8 jam/bulan menjadi 561,25 jam/bulan dan berkurangnya waktu menunggu alat yaitu hanya sebesar 35,5 jam/bulan dari yang sebelumnya sebesar 212,4 jam/bulan. Dengan demikian produktivitas pemboran dapat dikatakan optimal karena produksi pemboran berada diatas rata-rata dan nilai ketersediaan alat berada diatas 80%.
Kata Kunci : Pemboran, Produktivitas Pemboran, efisiensi kerja, kecepatan pemboran, produksi pemboran, ketersediaan alat bor.
S11-711 | 71 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain