Rencana teknis penirisan pasca tambang sirtu di PT. Buana Surya Manunggal Desa Bulusari Kec.Gempo, Kab.Pasuruan Prop. Jawa Timur
ABSTRAK
Penambangan sirtu PT. Buana Surya Manunggal terletak di desa Bulusari Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan Provinsi Jawa Timur. Kegiatan penambangannya menggunakan sistem penambangan terbuka dengan metode Quarry karena sirtu merupakan bahan galian golongan C. Air akan terkonsentrasi di dalam cekungan tersebut dan akan menghambat aktivitas penambangan. Air yang masuk ke lokasi penambangan sebagian besar berasal dari air hujan, untuk mengatasinya dilakukan dengan rencana penirisan. Untuk perencanaan penirisan tahun 2012, intensitas curah hujan yang direncanakan adalah 39.94 mm/jam dan daerah tadah hujan seluas 13 ha didapat dari 0,13 km2. Sitem penirisan merupakan usaha yang dilakukan untuk mengurangi air yang masuk kedaerah penambangan. Setelah dilakukan pengamatan dilapangangan berdasarkan data curah hujan yang ada maka didapat Curah hujan harian maksimum adalah 115,22 mm/hari dengan Periode Ulang Hujan (PUH) 5 tahun, sedangkan intensitas curah hujan sebesar 39,94 mm/jam, dan setelah dilakukan pengukuran, terdapat 3 luas daerah tadah hujan. Besar debit air limpasan total yang masuk kedaerah penambangan adalah 0,63 m3/detik. Rencana saluran terbuka yang akan dibuat berbentuk trapesium dan diletakkan disisi luar bukaan tambang dengan memanfaatkan saluran alami (alur sungai) yang ada. Saluran terbuka untuk penirisan ada 2 buah. Dimensi Saluran Terbuka (DST) 1 : lebar dasar saluran (b) = 0,54 m, lebar permukaan saluran (B) = 1,08 m, kedalaman saluran (d) = 0,47 m, DST 2 : b = 0,51 m, B = 1,02, d = 0,44 m. Alternatif lain adalah dapat mengganti fungsi selokan dengan membuat guludan, dengan ukuran : tinggi = 0,20 m, lebar = 0,20 m.
Kata Kunci : Curah hujan,intensitas, daerah tadah hujan, debit limpasan, dimensi saluran, guludan.
S11-741 | 74 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain