Geologi dan penataan kawasan tambang mangan Kecamatan Wuluhan dan sekitarnya Kabupaten Jember - Jawa Timur
ABSTRAK
Secara administrasi daerah pemetaan terletak di Kecamatan Wuluhan dan sekitarnya, Kabupaten Jember – Propinsi Jawa Timur. Dengan luas daerah pemetaan 9x6 km2 (54 km2). Secara geografis terletak pada peta topografi skala 1 : 25.000 dan terletak pada posisi Grid UTM antara (775000/9072000) dan (785000/9067000). Geomorfologi daerah pemetaan di bagi menjadi 3 (tiga) subsatuan geomorfik yaitu satuan geomorfik asal denudasional (D1), satuan geomorfik asal karst (K2) dan satuan geomorfik asal fluvial (F1). Pola pengaliran yang berkembang adalah pola aliran Dendritik, Paralel dan Subparalel. Stadia geomorfologi pada daerah pemetaan berupa stadia muda – dewasa. Stratigrafi daerah pemetaan di mulai dengan di endapkan satuan breksi volkanik pada kala Oligosen akhir – Awal Miosen (N1 – N9), dan secara tidak selaras diatas breksi volkanik, di endapkan satuan batugamping pada kala Miosen Tengah – Pliosen (N9 –N19), hasil proses eksogen dari batuan yang lebih tua tertransportasi oleh media air (sungai) membentuk endapan berumur Pliosen – Holosen (endapan alluvial). Struktur geologi yang bekerja adalah kekar gerus dan sesar. Pada daerah pemetaan, endapan mineral mangan (Mn) yang di jumpai berasosiasi dengan breksi batugamping dan batugamping terumbu dan memiliki ketebalan antara 15 – 35 cm. Pada daerah pemetaan mineral mangan ini, penyebarannya di jumpai di Dusun Grintingan dan di Desa Sumberejo. Endapan mineral mangan yang di jumpai pada daerah pemetaan masih dalam skala kecil. Melihat kondisi tersebut maka metode penambangan yang akan di terapkan jika suatu saat di laksanakan kegiatan penambangan, dilakukan secara tradisional/tambang rakyat.
Kata kunci : Pemetaan, Mineral Mangan, Penyebaran, Penambangan, Tradisonal.
S12-141 | 14 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain