Pemetaan geologi dan studi kondisi hidrogeologi daerah Temayang dan sekitarnya Kab. Bojonegoro, Prov. Jatim
ABSTRAK
Kabupaten Bojonegoro merupakan salah satu kabupaten yang mempunyai kondisi geologi yang cukup menarik. Hal itu dikarenakan adanya beberapa zona atau mendala yang turut membentuk daerah Bojonegoro. Hal itu juga yang menjadikan karakteristik dari berbagai daerah di Kabupaten Bojonegoro menjadi beraneka ragam, dalam hal ini yaitu keadaan dan keberadaan air bawah tanahnya.
Berdasarkan pengamatan secara langsung di lapangan maka daerah pemetaan dibagi menjadi dua jenis satuan bentukan asal morfologi, yaitu bentukan asal struktural (S), bentukan asal fluvial (F). Stratigrafi daerah penelitian dapat dikelompokkan menjadi empat satuan litostratigrafi tidak resmi dari satuan tertua hingga satuan termuda, yaitu Satuan Napal, Satuan Batugamping, Satuan
Batulempung napalan, dan Satuan Batulempung.Daerah pemetaan memiliki struktur geologi berupa perlipatan, kekar dan sesar. Potensi daerah pemetaan ada dua jenis yaitu potensi sumberdaya positif seperti penggunaan lahan, air, bahan galian dan potensi negatif yaitu gerakan tanah atau longsor dan banjir. Dari beberapa interpretasi data yang diperoleh, sistem akuifer yang berkembang di daerah pemetaan adalah Airtanah Terdapat Pada Celahan, Rekahan dan Saluran yang terdapat di sebelah utara lembar dan Airtanah Melalui Celah/Sarang yang terdapat di selatan lembar daerah pemetaan. Bagian selatan daerah pemetaan berfungsi sebagai daerah resapan sedangkan bagian utara merupakan daerah lepasan dengan arah aliran air bawah tanah yang cenderung mengarah ke utara lembar peta. Akuifer bebas dapat dijumpai pada kedalaman antara 5-15 meter, dengan ketebalan mencapai 5-10 meter. Sedangkan akuifer dalam/tertekan dapat dijumpai pada kedalaman antara 30-45 meter, dengan ketebalan mencapai 25-35 meter.
Kata Kunci : Geologi, Hidrogeologi, Geolistrik, Akifer, Kecamatan Temayang.
S12-261 | 26 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain