Pemetaan geologi dan penentuan kawasan resapan di Kec. Bumiaji dan sekitarnya, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur
ABSTRAK
Secara geografis kedudukan daerah pemetaan terletak pada posisi Grid UTM dengan koordinat X: 667000 sampai 672000 dan koordinat Y: 9132000 sampai dengan 9141000. Luas total daerah pemetaan 54 km2. Daerah pemetaan terletak pada Kecamatan Bumiaji dan sekitarnya, Kota Batu. Maksud dari pemetaan geologi dan penentuan kawasan resapan adalah menyusun Skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar S1, sedangkan tujuannya adalah mengetahui kondisi geologi meliputi morfologi, batuan (litologi), elemenelemen struktur geologi, potensi sesumber, dan bencana yang ada di kecamatan Bumiaji dan sekitarnya sehingga dapat ditentukan kawasan resapan. Metode yang digunakan dalam pemetaan Skripsi adalah metode pemetaan geologi permukaan (Surface Mapping), yaitu melakukan pengamatan langsung pada singkapan di lapangan. Data yang diambil berupa data morfologi, litologi, stratigrafi dan geologi lingkungan melalui pengamatan pada singkapan dan juga dilakukan pengukuran dan pencatatan. Geomorfologi yang ada pada daerah pemetaan dapat diklasifikasikan menjadi 5 satuan geomorfik yang terdiri dari : Satuan Geomorfik Lereng Atas Vulkanik, Satuan Geomorfik Lereng Tengah Vulkanik, Satuan Geomorfik Lereng Bawah Vulkanik, Satuan Geomorfik Pegunungan Vulkanik, Satuan Geomorfik Fluvial. pola pengaliran yang terdapat pada daerah pemetaan meliputi : pola pengaliran paralel dan subdendritik. Stratigrafi daerah pemetaan dari tua ke muda yaitu : Satuan tuff kristalin, satuan breksi, satuan tuff dan satuan fluvial. Struktur Kekar, gaya penyebab terjadinya struktur geologi di daerah pemetaan berarah baratdaya - barat dengan tegasan utama N260oW. Struktur Sesar, dijumpai adanya air terjun yang memotong sungai Talun, adanya pembelokan sungai secara tajam pada Kali Brantas, dijumpai struktur penyerta sesar berupa kekar gerus (shear fracture), yang terbentuk secara intensif pada lokasi yang terkena sesar. terdapatnya gawir yang berarah tenggara-barat laut, dijumpai perlapisan batuan yang mendadak hilang atau terpotong oleh sesar normal. Zona I Kawasan Resapan tinggi dengan nilai resapan sebesar 52, dengan menempati luas 32.4% dari total luas daerah pemetaan. Zona II Kawasan Resapan sedang dengan nilai resapan sebesar 33, dengan menempati luas 32.8% dari total luas daerah pemetaan. Zona III Kawasan Resapan rendah dengan nilai resapan sebesar 28, dengan menempati luas 32.8% dari total luas daerah pemetaan.
Kata kunci: Pemetaan, Geologi, Resapan.
S12-331 | 33 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain