Pemetaan geologi dan identifikasi lokasi mineral non logam sebagai material konstruksi di Kec. Binangun dan sekitarnya, Kab. Blitar, Prop. Jawa Timur
ABSTRAK
Wilayah potensi mineral non logam di daerah lokasi pemeataan lebih dominan Batugamping di antara Batupasir dan Batulempung. Identifikasi dan pemanfaatan cadangan mineral non logam untuk bahan dasar kontruksi bangunan di wilayah Kecamatan Binangun dilakukan dengan pemetaan seperti inventarisasi. Sehingga dari hasil inventarisasi atau petunjuk yang cukup berguna bagi setiap inventarisasi atau petunjuk yang cukup berguna bagi setiap investor yang akan datang untuk penelitihan yang lebih akurat.
Metode yang digunakan dalam pemetaan hal identifikasi mineral non logam sebagai material kontruksi bangunan, yaitu melakukan pengamatan langsung pada singkapan di lapangan, seperti Tahapan Persiapan, Tahapan Pemetaan, Tahapan Identifikasi Lapangan, Tahapan Penelitihan Laboratorium dan Tahapan Penyusunan Tugas Akhir.
Dengan metode dengan pemetaan di atas permukaan berbagai tahapan maka dengan hasil data yang di dapat adalah Sirtu merupakan dari pasir dan batu dengan luas yang berpotensi 134.786m2 yang di tambang seluas 20.328m2 terletak pada daerah desa Ploso Kecamatan Selopuro. Pertambangan ini produknya di manfaatkan sebagai bahan campuran beton, tanah uruk dan plester bangunan. Batulempung dengan luas yang berpotensi 146.751m2 yang di tambang seluas 10.200m2 terletak pada daerah desa Tawangrejo kecamatan Binangun. Pertambangan ini produknya di manfaatkan sebagai bahan dasar batubata dan Tanah uruk. Dan Batugamping dengan luas yang berpotensi 699.034m2 yang di tambang seluas 26.812m2 terletak pada daerah desa Umbuldamar Kecamatan Binangun. Pertambangan ini produknya di manfaatkan sebagai bahan dasar pondasi dan pengeras jalan.
Kata kunci: Sirtu (pasir dan batu), Batulempung dan Batugamping
S12-351 | 35 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain