Pemetaan geologi dan perhitungan cadangan mineral Dolomit di Daerah Panceng dan sekitarnya Kab. Gresik Propinsi Jatim
ABSTRAK
Proses terbentuknya sebuah mineral dapat dipengaruhi oleh besarnya gaya tektonik yang terjadi, litifikasi, intrusi magmatik, pelarutan unsur serta proses lainnya. Mineral dolomit di daerah pemetaan terjadi karena proses dolomitisasi yaitu proses penggantian Ca oleh unsur Mg. Proses geologi yang terjadi di daerah pemetaan mengakibatkan terbentuknya parameter geologi, yaitu geomorfologi, stratigrafi dan struktur geologi yang cenderung membentuk keunikan bentukan lahan. Morfologi daerah pemetaan terbagi menjadi 3 satuan, yaitu Morfologi perbukitan bergelombang sedang, morfologi pegunungan terkikis dan dataran alluvial. Pola pengaliran di daerah pemetaan adalah dendritik dan rektangular, dengan stadia daerah mudah yang ditandai dengan sungai berbentuk V. Stratigrafi daerah pemetaan terdiri dari 3 satuan batuan, yaitu: a. Satuan batugamping, yang terdiri dari satuan batugamping fosil, batugamping terumbu, batugamping kristalin dan batugamping dolomitan. b. Satuan batu napal, dan c. Endapan alluvium pada dataran alluvial. Struktur geologi yang ditemukan adalah sesar/patahan dan struktur kekar. Struktur sesar geser terdapat di desa siwalan dan struktur sesar turun terdapat di selatan gunung larangan. Potensi sumber daya mineral dan batuan di daerah pemetaan adalah batugamping, pospat dan dolomit. Cadangan mineral dolomit di daerah pemetaan sebesar 36927,4673m3 atau 8363,38003 Ton. Cadangan mineral dolomit ini merupakan sumber daya spekulasi dan dapat dikategorikan sebagai cadangan hipotetik.
Kata kunci: Dolomitisasi, Dolomit, Cadangan, Hipotetik
S12-431 | 43 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain