Deteksi tepi untuk mengidentifikasi gambar 2 D menggunakan metode Sobel
ABSTRAK
Meskipun citra kaya akan informasi, namun seringkali kita menemukan citra yang memiliki penurunan intensitas mutu, misalnya terdapat noise (derau), warnanya yang terlalu kontras atau kabur, dan tentu saja citra yang seperti ini akan sulit untuk di representasikan sehingga informasi yang ada menjadi berkurang ataupun tidak terdeteksi. Citra yang telah mengalami penurunan intensitas mutu tersebut dapat diperbaiki dengan berbagai macam operasi pengolahan citra. Salah satunya yaitu pendektesian tepi. Yang mana pendeteksian tepi ini bertujuan untuk menandai bagian yang menjadi detail citra dan memperbaiki detail citra yang kabur, yang terjadi karena error atau adanya efek dari proses akuisisi citra. . Metode pendeteksian tepi Sobel adalah metode pendeteksian tepi terbaik dibandingkan dengan metode pendeteksian tepi lainnya seperti metode Prewitt dan metode Robert. Jika pada metode Robert atau Prewitt hanya menggunakan jendela 2x2 pada maskingnya, sedangkan metode Sobel menggunakan jendela 3x3 pada maskingnya. Sehingga hasil yang didapat menjadi lebih halus. Selain itu, akan ada proses peningkatan mutu sebelum dideteksi tepi Sobel agar hasilnya lebih maximal dan gambar akan terlihat lebih jelas saat dideteksi tepi. Dari 10 hasil Uji Coba dapat disimpulkan bahwa pada suatu citra yang sesudah dideteksi tepi perpaduan warna RGB pada citra 2D akan menghasilkan garis - garis tepi berwarna putih. Hasil deteksi tepi citra ini dipengaruhi oleh itensitas cahaya saat gambar itu diambil. Semakin cerah suatu kualitas gambar maka akan semakin rendah nilainya. Sebaliknya, semakin gelap suatu kualitas gambar maka akan semakin tinggi nilainya. Dan perbedaan nilai juga dikarenakan pada elemen matrik antara citra yang satu dengan yang lain berbeda.
S14-431 | 43 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain