Pemanfaatan olahan bambu untuk kursi tema : desain kriya dan furnitur (studi kasus : BERKAH Kaligrafi, Jepara)
ABSTRAK
Produk-produk furnitur Indonesia saat ini kebanyakan terbuat dari material kayu (pohon), pengembangan produk yang bersifat sustainable (berkelanjutan) membuat
pohon-pohon banyak ditebang secara liar. Hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan hutan yang parah dan mengganggu kelestarian lingkungan hidup. Bambu dapat dijadikan alternatif pengganti kayu untuk material pembuatan furnitur (kursi) dikarenakan bambu memiliki struktur yang kuat. Dari 160 jenis bambu yang terdapat di Indonesia, 88 diantaranya merupaka n jenis endemik atau hanya dapat ditemukan di Indonesia. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk menjadikan bambu sebagai material alternatif pengganti kayu sebagai bahan utama pembuatan furnitur. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen material. Metode eksperimen material yaitu melakukan suatu percobaan tentang suatu material, yang dalam penelitian ini menggunakan material bambu, untuk diamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, untuk kemudian disimpulkan sebagai hasil eksperimen, yang kemudian digunakan sebagai dasar pembuatan alternatif desain. Eksperimen yang dilakukan peneliti mencakup proses penyiapan bahan baku bambu untuk diolah, proses pengawetan yang sekaligus dijadikan proses pewarnaan daging bambu, proses pengeringan, proses pembentukan, proses perekatan (proses laminasi), dan terakhir proses finishing. Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa material bambu hasil eksperimen dapat dijadikan sebagai material alternatif pembuatan furnitur yang memiliki kekuatan dan memiliki corak yang khas hasil dari penataan motif yang timbul dari bongkol bambu untuk kursi.
Kata Kunci : furnitur, bambu, laminasi, kursi
S16-901 | 90 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain