PENGGUNAAN PASIR PULAU BAWEAN DENGAN PENCUCIAN DAN PENAMBAHAN ZAT ADDITIVE DITINJAU DARI KUAT TEKAN MORTAR
ABSTRAK
Layak tidaknya mutu pasir suatu daerah tentunya harus diuji terlebih dahulu sesuai prosedur, seperti halnya pasir Pulau Bawean harus diketahui kuat tekannya lebih dulu baik untuk beton/mortar yang akan digunakan.
Pengaruh dari kelayakan pasir tersebut yang menjadi dasar peneliti melakukan uji terhadap kuat tekan mortar yang menggunakan campuran pasir Pulau Bawean dengan semen Gresik dan semen Holcim.
Pada penelitian ini dilakukan pengujian terhadap kuat tekan mortar dengan menggunakan dua metode yaitu pencucian pasir sebelum dicampur dengan kedua jenis semen tersebut dan dengan menambahkan zat additive terhadap pasir Pulau Bawean yang murni untuk mengetahui besar kuat tekan mortar yang dihasilkan.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil :
Kadar lumpur yang diperoleh dengan cara pengendapan 25% dan dengan cara pencucian 5,2%, kadar garam yang dihasilkan dari pasir kondisi kering (tanpa dicuci) senilai 24,63% dan pada kondisi basah (setelah dicuci) senilai 23,12%. Untuk hasil kuat tekan mortar tanpa pencucian ditambah zat additive yang menggunakan semen Gresik yaitu 154,26 kg/cm2 dan semen Holcim yaitu 117,34 kg/cm2, sedangkan mortar yang dilakukan dengan pencucian tanpa tambahan zat additive dengan menggunakan semen Gresik senilai 85,65 kg/cm2 dan semen Holcim senilai 174,56 kg/cm2 serta tingkat kelayakan pasir hanya bisa dipakai untuk plesteran dan tidak dapat digunakan pada beton bertulang karena masih memiliki tingkat kadar garam yang cukup tinggi dan kadar lumpur pada pasir (standar maksimal 5%).
Kata Kunci : Kuat Tekan, Mortar, Pasir.
S01-4961 | 496 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain