PENENTUAN KRITERIA PENERIMAAN JABATAN PELAKSANA DALAM PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA SURABAYA
ABSTRAK
Dalam pelaksanaan proyek konstrksi, peranan seorang manajer proyek (pimpinan manager) mempunyai peran yang sangat menentukan. Sebagai penanggungjawab langsung terhadap jalannya proyek dilapangan manajer proyek akan secara langsung berhadapan dengan permasalahan yang terjadi dilapangan. Sehingga untuk menjadi seorang manajer proyek harus mempunyai kompetensi yang cukup dalam hal pengelolaan dan manajemen sumber daya manusia yang dipergunakan. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui kompetensi apa yang dibutuhkan dan seorang manajer proyek dan bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja proyek konstruksi. Metode yang dipergunakan dalam pencarian data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Penilaian dilakukan dengan menggunakan skala linkert dari 1-9 untuk mewakili sangat rendah -sangat tinggi. Untuk analisis data dilakukan dengan menggunakan metode Analysis Hirarki Proses ( AHP) dengan di tentukan ialah 7(tujuh) variabel.
Penelitian dilakukan dengan cara pengisian kuisioner yang diajukan kepada pihak PT.Adhi Karya (persero)Tbk, PT.Indha Karya (persero)Tbk, dan PT.PP (persero)Tbk yang diserahkan kepada orang-orang yang biasa menangani pemilih Pelaksana. Dengan banyaknya kriteria yang dipertimbangkan terjadi kesulitan dalam pengambilan keputusan maka di gunakan analisis AHP (Analytic Hierarchy Proses). AHP mampu menguraikan permasalahan kompleks menjadi suatu hirarki yang merujuk pada suatu keputusan.
Peranan pelaksana dalam proses pelaksanaan proyek konstrksi, mempunyai peran yang sangat penting. Sebagai penanggungjawab langsung pelaksanaan di butuhkan kompetensi yang cukup. Oleh karena itu kriteria penerimaan pelaksana dalam penelitian ini adalah Umur, Gaji, Pengalaman, Kejujuran, Pendidikan, Kemapuan Engenering, dan Loyalita. Metode penelitian ini menggunakan metode survai dan pengambilan data menggunakan kuesioner. Responden dalam penelitian ini adalah staf HRD pada kontraktor konstruksi di Surabaya. Analisis di gunakan metode Analysis Hirarki Proses (AHP). Hasil penelitian ini sebagai berikut Umur (22%), Gaji (17%), Loyalitas (16%),kejujuran (12%), Pengalaman (11%), Kemampuan, (11), danPendidikan (11%). Dari hasil analisis yang dilakukan, ternyata ada beberapa variabel dari kompetensi berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa kriteria yang paling utama dalam pemilihan Jabatan Pelaksana di menejemen konstruksi menentukan pengaruh dalam pelaksanaan proyek konstruksi.
Kata Kunci : Kompetensi kriteria, Analisis Hierarki Proses, Menejemen Konstruksi
S01-5231 | 523 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain