STABILISASI TANAH DASAR DI SURABAYA (PAKUWON) DENGAN MENGGUNAKAN LUMPUR LAPINDO TERHADAP BESARNYA DAYA DUKUNG TANAH
ABSTRAK
Menurut penelitian terdahulu oleh Ida Rosida (2013) bahwa tanah dasar di daerah Pakuwon termasuk jenis tanah yang memiliki plastisitas tinggi karena menurut hasil pengujian dilaboratorium menunjukan nilai Liquid Limit (67%) dan Indeks Plastis (36,96%).Sehingga di perlukan metode perbaikan tanah salah satunya dengan stabilisasi yaitumencampur tanah asli dengan bahan lumpur lapindo. Prosentasecampuran adalah 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50% dari berat tanah asli. Analisa hasil stabilisasi menggunakan pengujian tes meliputi Atterberg Limit, Proctor test, Unconfined Compression test, direct shear test,free swelling, dan C.B.R test.
Penambahan Lumpur Lapindo sebesar 40% menunjukan nilai optimum untuk tes sifat fisik dan sifat mekanisdengan hasil percobaan tes Atterberg Limitmenunjukan nilai Indeks Plastis menurunan sebesar 23.6%,nilai pengembangan pada uji Free Swelling menurunan sebesar 21%, nilai percobaan Proctor Test menunjukan nilai optimum γdmax 1,5g/cm3 dan Wopt 24%,Unconfined Compression test nilai qu optimal sebesar 3,82kg/cm2, direct shear test nilai tegangan geser optimum sebesar 1,13 kg/cm2, dan C.B.R test nilai penetrasi optimum sebesar 7,69%. Namun untuk penambahan Lumpur Lapindo sebesar 50% mengalami penurunan di Proctor Test, Direct Shear Test dan Unconfined Compression Test.
Sehingga dari semua penelitian yang telah dilakukan untuk sifat fisik dan mekanis hasil optimum untuk stabilisasi tanah Pakuwon dengan Lumpur Lapindo adalah dengan penambahan
Lumpur sebesar 40%.
Kata kunci: Tanah lempung, lumpur lapindo, Stabilisasi, Sifat fisis, sifat mekanis.
S01-5261 | 526 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain