Pengaruh pembebanan terhadap perilaku belok kendaraan Suzuki Carry Futura 1.5 Pick-Up wide pada jalan datar dan miring
ABSTRAKSI
Teknologi otomotif menjadi semakin penting untuk dikuasai dan dikembangkan. Informasi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi otomotif semakin dibutuhkan, salah satu penerapan teknologi otomotif adalah pemahaman posisi titik berat kendaraan, karena posisi titik berat dapat menggambarkan perilaku arah kendaraan, stabilitas arah kendaraan, kenyamanan kendaraan, dan keamanan kendaraan. Gerakan belok adalah merupakan gerakan yang paling kritis dari suatu kendaraan. Pada saat kendaraan bergerak belok ada dua hal kritis yang dapat terjadi yang dapat mengganggu kestabilan kendaraan. Dua hal tersebut adalah jika sebagian atau semua roda kendaraan skid ke samping karena tidak mampu menahan gaya sentrifugal kendaraan, dan yang kedua jika satu atau dua roda terangkat akibat momen guling yang terjadi dari gaya sentrifugal kendaraan.
Masalah yang dibahas pada skripsi ini adalah kecepatan kendaraan belok maksimum terhadap guling dan skid pada jalan datar dan miring, dan analisa stabilitas arah kendaraan dengan data operasi sudut belok roda depan antara 5 derajat s/d 15 derajat dan kecepatan kendaraan belok antara 36 km/jam s/d 72 km/jam.
Hasil perhitungan menyimpulkan bahwa kecepatan maksimum akan diperoleh jika titik berat tidak terlalu naik ke atas, dan kendaraan lebih aman dari terguling danskid jika posisi titik berat tidak terlalu bergeser ke depan dan ke belakang. Untuk radius putar yang sama yaitu 10 m antara tinggi titik berat 0,751 m dengan 0,816 m memberikan hasil kecepatan yang berbeda yang satu 9,31 m/dt dan yang lain 8,93 m/dt. Untuk beban yang terlalu ke depan atau ke belakang yang menyebabkan beban tidak seimbang, beban yang terlalu banyak ke depan membuat kendaraan understeer dan beban yang terlalu banyak ke belakang akan menyebabkan kendaraan oversteer. Dengan sudut belok roda depan 5 derajat, massa total 1520 kg, dan kecepatan kendaraan 10 m/dt, jika jarak titik berat 1,022 m dari roda depan kendaraan akan mendekati kondisi understeer. jika jarak titik berat 1,384 m dari roda depan maka kendaraan akan oversteer. Penempatan muatan yang paling ideal adalah jika jarak titik berat 1,03 m dari roda depan maka perilaku kendaraan akan netral.
S02-2021 | 202 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain