PERPUSTAKAAN ITATS

  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Pengunjung
  • Masuk Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
No image available for this title

ALAT PENGONTROL SUHU RUANGAN FERMENTASI TEMPE KRIPIK KHAS TRENGGALEK MNGGUNAKAN SISTEM KONTROL FUZZY

ZIHAUL HAQQI - Nama Orang;

ABSTRAK
Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau
beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti
Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus.
Sediaan fermentasi ini secara umum dikenal sebagai "ragi tempe". Kapang yang
tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi
senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia. Tempe kaya akan serat
pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi. Berbagai macam kandungan dalam
tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotika untuk menyembuhkan infeksi dan
antioksidan pencegah penyakit degeneratif. Secara umum, tempe berwarna putih
karena pertumbuhan miselia kapang yang merekatkan biji-biji kedelai sehingga
terbentuk tekstur yang memadat. Degradasi komponen-komponen kedelai pada
fermentasi membuat tempe memiliki rasa dan aroma khas. Fermentasi dapat
dilakukan pada suhu 20 °C–37 °C selama 18–36 jam. Waktu fermentasi yang
lebih singkat biasanya untuk tempe yang menggunakan banyak inokulum dan
suhu yang lebih tinggi, sementara proses tradisional menggunakan laru dari daun
biasanya membutuhkan waktu fermentasi sampai 36 jam. Untuk menjaga kualitas
dan proses produksi yang baik, diperlukan sebuah alat yang dapat mengontrol
suhu ruangan fermentasi, agar ruangan tersebut memiliki suhu ruangan yang ideal,
karena suhu ruangan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan proses fermentasi
yang terlalu cepat, hal ini menyebabkan tempe menjadi cepat busuk, jika suhu
ruangan terlalu rendah proses fermentasi akan membutuhkan waktu yang cukup
lama, hal ini mengakibatkan tingkat produksi yang rendah.
Kata kunci: Fermentasi tempe,suhu ruangan tempe, proses tradisional.


Ketersediaan
S03-7471747Koleksi SkripsiTersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
747
Penerbit
Surabaya : ITATS., 2017
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Fermentasi tempe,suhu ruangan tempe,
proses tradisional
Info Detail Spesifik
NPM : 03.2011.1.06811 Nilai : B+
Pernyataan Tanggungjawab
Pembimbing : Ir. Abdul Hamid, MT.
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
  • Abstract
  • Abstrak
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

PERPUSTAKAAN ITATS
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Perpustakaan pusat ITATS pada tahun akademik 2003/2004 tercatat memiliki koleksi buku sebanyak 19.165 judul atau 38.043 eksemplar. Koleksi terdiri dari buku teks, referensi, tugas mahasiswa (skripsi, kerja praktik, dan lain-lain), serta terbitan berkala (majalah, surat kabar, dan jurnal ilmiah).

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2023 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik