PERPUSTAKAAN ITATS

  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Pengunjung
  • Masuk Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
No image available for this title

TEKS

PEMANFAATAN BUAH SALAK BUSUK (Salacca zalacca) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIOETANOL

HANDY RIFALDIN - Nama Orang;

ABSTRAK
Sampah buah salak busuk yang sering ditemukan di pasar buah atau
perkebunan dalam jumlah yang banyak dan belum ada pemanfaatan untuk limbah
buah salak tersebut. Banyaknya jumlah glukosa dalam buah salak berpotensi
menghasilkan alkohol dengan bantuan aktifitas mikroba. Tujuan dalam penelitian
ini adalah untuk memanfaatkan limbah salak busuk sebagai bahan baku
pembuatan bioetanol mulai dari kandungan glukosa buah salak, kandungan etanol,
pengaruh suhu dan pH dan kesesuaian kandungan bioetanol yang dihasilkan
dengan kriteria campuran bahan bakar fosil.
Penelitian ini menggunakan variasi penambahan berat ragi roti
(Saccaromyches Cerevisiae) dan variasi buah, antara buah busuk dan buah salak
bagus. Proses fermentasi dilakukan selama 7 hari dengan pengecekan rutin
parameter suhu dan pH setiap harinya. Reaktor yang digunakan dalam penelitian
ini sebanyak 12 (dua belas) reaktor fermentasi, diamana reactor 1 sampai 6 untuk
salak bagus dan reactor 7 hingga 12 untuk salak busuk dengan penambahan ragi
yang sama sebesar 30g; 37,5g; 45g; 52,5g; 60g; dan 67,5g.
Kandungan glukosa dalam salak buah busuk sebesar 1,16% dan salak
bagus sebesar 4,45%. Pada salak busuk di dapatkan kadar etanol sebesar 59 –
99,5% sedangkan salak bagus sebesar 61 – 99,7%. Suhu fermentasi yang baik
untuk pembentukan bakteri Saccaromyches Cerevisiae dalam melakukan proses
fermentase yaitu 29 0 C – 35 0 C dan pH optimum untuk pertumbuhan bakteri
sebesar 3-4,5. Bioethanol yang dihasilkan oleh salak bagus dengan penambahan
ragi 67,5 gram sebesar 99,7% dan untuk salak busuk bioethanol yang dihasilkan
sebesar 99% dengan penambahan ragi 67,5 gram dengan demikian bioethanol dari
buah salak memungkinkan jika dijadikan sebagai bahan campuran bahan bakar
fosil.
Kata Kunci: Bioetanol , Buah Salak, Distilasi, Fermentasi, Ragi


Ketersediaan
S09-2361S09-2361 RIF 2019Koleksi SkripsiTersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
S09-2361 RIF 2019
Penerbit
Surabaya : ITATS., 2019
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Bioetanol
Fermentasi
Distilasi
Ragi
Buah Salak
Info Detail Spesifik
NPM : 09.2015.1.00492 Nilai : A
Pernyataan Tanggungjawab
PEMBIMBING : MARITHA NILAM KUSUMA ST.MT.
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
  • ABSTRAK INDONESIA
  • ABSTRACT ENGLISH
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

PERPUSTAKAAN ITATS
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Perpustakaan pusat ITATS pada tahun akademik 2003/2004 tercatat memiliki koleksi buku sebanyak 19.165 judul atau 38.043 eksemplar. Koleksi terdiri dari buku teks, referensi, tugas mahasiswa (skripsi, kerja praktik, dan lain-lain), serta terbitan berkala (majalah, surat kabar, dan jurnal ilmiah).

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2023 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik